CEK FAKTA: Beredar Video Kapal Pertamina Indonesia Dijarah oleh Denmark, Benarkah?

Kapal Pertamina Indonesia dijarah oleh Denmark, benarkah?

Reza Gunadha | Sekar Anindyah Lamase
Jum'at, 08 April 2022 | 09:04 WIB
CEK FAKTA: Beredar Video Kapal Pertamina Indonesia Dijarah oleh Denmark, Benarkah?
Beredar Video Kapal Pertamina Indonesia Dijarah oleh Denmark, Benarkah? (Turnbackhoax.id)

Sementara itu, dilansir dari CNBC Indonesia, kapal Pertamina yang sempat dicegat aktivis Greenpeace di lepas pantai Denmark ternyata bukanlah membawa minyak Pertamina ke Indonesia.

Minyak yang dibawa kapal tanker minyak dikabarkan milik perusahaan trader Trafigura. Hal itu seperti dikutip dari sejumlah sumber dari industri perkapalan dan trader Reuters.

Adapun informasi lain yang perlu diketahui adalah terdapat dua kapal tanker minyak yang sempat dicegat Greenpeace, yaitu Seaoath dan Pertamina Prime.

Kedua kapal tersebut dihadang oleh aktivis lingkungan itu sebab hendak melakukan transfer minyak sebesar 100 ribu ton minyak dari Rusia.

Baca Juga:CEK FAKTA: Baim Wong Bagi-Bagi Duit dan HP di Acara Kuis Tebak Angka?

Seaoath disebut telah tiba dari Rusia membawa 100 ribu ton minyak mentah Ural.

Menurut data pelacakan kapal Greenpeace dan Refinitiv, kapal Seaoath berusaha untuk mentransfer minyak ke kapal tanker Pertamina Prime yang lebih besar.

Sementara itu, menurut salah satu pialang kapal, Pertamina Prime mengumpulkan minyak mentah dari beberapa kapal tanker yang hendak berlayar dari Denmark ke Cina seusai transfer minyak selesai.

Kesimpulan

Berdasarkan penjelasan di atas, maka klaim kapal Pertamina Indoenesia dijarah oleh Denmark adalah salah atau tidak benar.

Baca Juga:CEK FAKTA: Geger Pesan Berantai Pembagian Al Quran dengan Terjemahan Palsu Al-Maidah Ayat 51, Benarkah?

Pertamina Prime berlayar langsung dari Denmark ke Cina, bukan dari Rusia dan mengumpulkan minyak dari beberapa tanker.

Kapal tanker Pertamina Prime tidak membawa minyak ke Indonesia, melainkan ke Cina.

Unggahan tersebut masuk ke dalam kategori konten yang menyesatkan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini

Tampilkan lebih banyak