Bebaskan Pelaku Ekshibisionis di Duren Sawit, Polisi: Pelaku Agak Keterbelakangan Mental
RS sempat ditangkap warga karena kepergok melakukan tindakan asusila ekshibisionis tersebut.
Dany Garjito | Sekar Anindyah Lamase Minggu, 08 Mei 2022 | 13:45 WIB
BeritaHits.id - Beredar kabar artis Stefan William meninggak dunia akibat kecelakaan saat syuting sinetron.
Kabar itu disampaikan oleh kanal YoutTube 'SEPUTAR BERITA INDONESIA' pada 10 Februari 2022.
Kanal tersebut menunggah video dengan judul "Innalillahi, Kronologi ‘Berpulangnya’ Stefan William Akibat Kecelakaan Saat Syuting Sinetron".
Video berdurasikan 4 menit 45 detik itu memiliki foto thumbnail sejumlah pemain sinetron yang tampak menangis sedih serta keranda mayat yang digotong oleh beberapa orang.
Begini narasi yang dituliskan dalam foto tersebut.
"Semua artis kaget atas kejadian ini. Artis tampan Stefan Willian telah 'berpulang'"
Lalu benarkah klaim tersebut?
Penjelasan
Melansir Turnbackhoax.id -- jaringan Suara.com, klaim Stefan William meninggal dunia saat syuting sinetron adalah tidak benar.
Baca Juga: CEK FAKTA: Beredar Kabar Sebut WNA China Mulai Berdatangan di IKN Pakai Baju Dayak, Benarkah?
Faktanya, berdasarkan penelusuran dengan menonton video secara utuh hingga selesai, tak ada satu pun klaim Stefan William meninggal dunia.
Malahan, video menceritakan karir Stefan William selama ini.
Nama Stefan William makin terkenal dan melejit ketika dia berperan sebagai aktor utama di sinetron 'Anak Jalanan' sebagai Boy.
Boy dikabarkan meninggal dalam sinetron tersebut akibat kecelakaan.
Diketahui, hal itu terjadi karena Stefan William sebagai Boy memilih hengkang dari sinetron yang telah membesarkan namanya.
Pada 14 Februari 2022, Stefan William melalui akun Instagram pribadinya mengunggah kegiatan dirinya.
Dalam unggahan tersebut terlihat Stefan William tengah menikmati liburan bersama beberapa temannya.
Kesimpulan
Berdasarkan penjelasan di atas, maka kabar Stefan William meninggal dunia adalah salah atau tidak benar.
Informasi yang telah tersebar tersebut masuk ke dalam kategori konten yang menyesatkan.
Catatan Redaksi:
Artikel ini merupakan bagian dari konten Cek Fakta Suara.com. Dibuat seakurat mungkin dengan sumber sejelas mungkin, namun tidak mesti menjadi rujukan kebenaran yang sesungguhnya (karena masih ada potensi salah informasi). Lebih lengkap mengenai konten Cek Fakta bisa dibaca di laman ini. Pembaca (publik) juga dipersilakan memberi komentar/kritik, baik melalui kolom komentar di setiap konten terkait, mengontak Redaksi Suara.com, atau menyampaikan isu/klaim yang butuh diverifikasi atau diperiksa faktanya melalui email cekfakta@suara.com.