Semua Orang Ketakutan, Pesawat Mengalami Turbulensi Diduga Akibat Puting Beliung

Video detik-detik pesawat mengalami turbulensi itu direkam oleh seorang penumpang.

Dany Garjito | Evi Nur Afiah
Rabu, 01 Juni 2022 | 10:37 WIB
Semua Orang Ketakutan, Pesawat Mengalami Turbulensi Diduga Akibat Puting Beliung
Ilustrasi turbulensi (Shutterstock)

BeritaHits.id - Terdengar suara anak kecil yang menjerit-jerit sangat histeris. Semua orang ketakutan dan juga turut memanjatkan doa demi keselamatannya. Hal itu lah yang terjadi saat sebuah pesawat terombang ambing akibat diterjang angin Puting beliung.

Rekaman video yang bikin semua orang tegang tersebut viral di media sosial. Salah satunya dibagikan oleh akun Instagram @fakta.indo seperti dilihat Beritahits.id pada Selasa, (31/05/2022).

Video detik-detik pesawat Garuda Indonesia dengan rute Makassar-Palu mengalami turbulensi itu direkam oleh seorang penumpang.

Suasana ketegangan penumpang pesawat Garuda Indonesia yang mengalami turbulensi (Instagram/ @fakta.indo).
Suasana ketegangan penumpang pesawat Garuda Indonesia yang mengalami turbulensi (Instagram/ @fakta.indo).

Disebutkan pesawat Garuda Indonesia dengan nomor penerbangan GA 608 hendak mendarat di Bandara Mutiara Sis Aljufri Palu, Sulawesi Tengah, sekitar pukul 14.45 WITA.

Baca Juga:Jenazah Korban Kecelakaan Pesawat di Nepal Ditemukan, Total 22 Orang

Namun ketika ban pesawat hampir menyentuh landasan pacu, tiba-tiba pilot memutuskan untuk batal landing disebabkan angin puting beliung.

Pesawat kemudian naik kembali dan berbelok ke arah kanan.Pada saat itu, pesawat mengalami turbulensi hebat. 

Pesawat berhasil mendarat dengan selamat pada pukul 15.10 WITA, atau mengalami delay selama 20 menit.

Apa itu Turbulensi?

Apa itu Turbulensi? Dan bagaimana cara menghadapinya? Lalu apa saja fakta turbulensi dalam pesawat terbang yang wajib Anda ketahui?

Baca Juga:Wanita Indonesia Mendadak Teriak Histeris Berulang Kali saat di Masjid Nabawi, Buat Bingung Jemaah Lain

Turbulensi terjadi saat take off pesawat hingga jauh di atas ketinggian. Turbulensi terjadi ketika ada gangguan pada aliran udara yang membuat pesawat akan bergoyang atau bergerak naik turun. 

Pelajari cara mengatasi salah satu ketidaknyamanan dalam perjalanan udara ini seperti dilansir dari laman National Geographic, Selasa (28/9/2021).

Dalam perjalanan udara, turbulensi pasti terjadi dan membuat cemas. Turbulensi menjadi momen-momen yang menegangkan saat berada dalam pesawat terbang. Badan terguncang, minuman jatuh, dan orang-orang yang terjebak di lorong terhuyung-huyung ke kursi. Bahkan turbulensi ini menimbulkan benjolan atau memar. 

Turbulensi adalah pusaran kacau dan mengguncang. Jika kamu pernah menyaksikan seutas asap yang mengepul pecah menjadi pusaran yang makin tidak teratur, seperti itulah turbulensi. 

Penyebab Turbulensi

Sama seperti gelombang laut pecah di pantai, udara juga membentuk gelombang saat bertemu pegunungan. Udara lewat dengan lancar dan maju, namun beberapa massa udara berkerumun dan tidak punya tempat untuk dituju selain naik. 

“Gelombang gunung” ini dapat merambat dengan lebar dan juga dapat pecah menjadi banyak arus yang bergejolak, yang kita alami sebagai turbulensi.

Faktor membuat aliran udara tidak teratur yang menyebabkan turbulensi? 

Geser (Shear): Turbulensi geser terjadi ketika ada dua area udara yang berdekatan bergerak ke arah yang berbeda. Perbatasan di antara mereka bisa menjadi hotspot turbulensi. Penyebab umum geser adalah aliran jet dari pesawat lain.

Termal: Panas naik, jadi saat naik melalui udara yang lebih dingin, Anda bisa mengalami turbulensi termal.

Mekanik: Struktur besar di tanah, gunung, atau variasi lanskap lainnya dapat menyebabkan perubahan aliran udara secara tiba-tiba.

Fakta Tentang Turbulensi

Pikirkan turbulensi itu seperti ombak di lautan. Ombak besar atau tidak teratur dapat membuat perjalanan perahu menjadi tidak nyaman, tetapi tidak selalu berbahaya. Hal yang sama terjadi dengan pesawat ketika terbang melalui angin yang tidak teratur.

Turbulensi Tidak Berbahaya

Lebih dari 8 juta orang terbang setiap hari, bertambah menjadi sekitar 3 miliar per tahun. Dari 3 miliar itu, tahukah kamu berapa banyak orang yang rata-rata terluka oleh turbulensi setiap tahun? 58 penumpang.

Kemungkinan terluka karena turbulensi adalah 0,00000193%. Dan 2/3 di antaranya adalah pramugari atau penumpang yang tidak mengenakan sabuk pengaman saat terjadi turbulensi.

Sabuk Pengaman: Pertahanan Pertama Anda Terhadap Turbulensi

Ketika radar cuaca pilot menunjukkan kemungkinan turbulensi di depan, pilot akan menyalakan lampu "Kencangkan Sabuk Pengaman" di atas kursimu.

Segera kencangkan sabuk pengaman saat melihat tanda peringatan ini. Sabuk pengaman adalah pertahanan yang kuat terhadap potensi cedera terkait turbulensi.

Pilot menyalakan lampu peringatan itu karena mereka dilatih untuk memahami berbagai faktor yang dapat menyebabkan turbulensi.

Pilot Tahu Kapan Turbulensi Datang

Pilot ahli dalam lebih dari sekadar lepas landas, terbang, dan mendarat (bukan berarti itu tidak cukup mengesankan). Pilot juga dilatih dalam perencanaan keselamatan dan navigasi termasuk turbulensi navigasi.

Sebelum lepas landas, pilot telah memeriksa rute dan menganalisis ramalan cuaca dan radar dengan cermat. Jika mereka melihat sesuatu yang dapat menyebabkan turbulensi, pilot akan mencoba menavigasi rute alternatif untuk menghindarinya. 

Dalam kasus turbulensi yang tak terelakkan, mereka akan memastikan lampu "Kencangkan Sabuk Pengaman" menyala, dan penumpang tahu akan kemungkinan turbulensi yang lebih intens.

Pesawat Tidak Akan Jatuh

Pada akhirnya, kamu harus ingat bahwa turbulensi tidak akan menyebabkan pesawat jatuh. Pesawat dirancang mampu menahan sebagian besar turbulensi. 

Dan dalam kasus turbulensi yang lebih ekstrim, pilot dapat menurunkan kecepatan pesawat ke kecepatan yang aman, sehingga pesawat tidak akan rusak saat melewati gangguan. Teknik ini akan menghindari risiko kecelakaan pesawat yang disebabkan oleh turbulensi.

Itulah beberapa hal yang harus kamu pahami tentang turbulensi yang terjadi saat penerbangan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak