Melihat sikap Xiaowei yang membantah dan tak menerima kesalahannya sendiri, ayah yang marah itu tidak bisa menahan diri untuk tidak memukuli bocah itu di depan umum.
Sementara itu, sang ibu mengkritik staf karena "tidak melakukan apa-apa" untuk mencegah anak laki-laki seperti Xiaowei bermain game selama siang dan malam.
Staf beralasan mereka memiliki begitu banyak tamu setiap hari, sehingga mereka tentu tidak dapat mengatur setiap orang.
Sebelum mendapatkan penjelasan itu, ibu Xiaowei sangat marah, memegang kursi dan menghancurkan dua baris komputer di warnet tersebut.
Setelah melakukan vandalisme, sang ibu membawa Xiaowei pergi. Akan tetapi staf menghentikan mereka dan meminta kompensasi padanya.
Sang ibu malah menolak dan tidak mau mengganti ganti rugi, sehingga staf pun segera memanggil polisi.
Kata Polisi
Polisi percaya bahwa perilaku anak tersebut tidak melanggar hukum dan bahwa warnet juga mematuhi peraturan yang relevan.
Pada akhirnya, tindakan wanita itu menyebabkan kerusakan ekonomi, sehingga dia harus bertanggung jawab atas kompensasi sipil untuk warnet tersebut.
Polisi juga mengatakan bahwa inti dari kasus tersebut adalah bagaimana mendidik anak di dalam keluarga.
Mereka perlu menghabiskan lebih banyak waktu dengan bocah itu agar dia tidak terjebak dalam permainan atau dunia "virtual".