Sender yang sudah hilang kesabaran pun geram dan memarahi tetangga di depan rumah mereka. Hal itu supaya tetangga lain dapat mendengarkan keluhan sender.
Keesokan harinya, tetangga itu malah mengadu ke suami sender. Si tetangga mengaku tidak terima dengan sikap sender yang dianggap tidak menyambut dengan baik ketika orang tersebut menjemput paket.
"Apakah kita harus bermanis-manis menghadapi tetangga yang kampr*et macam ini?" kata sender.
Sender mengaku bahwa dia masih memaklumi apabila paket yang menyasar ke rumahnya sekali dua kali atau sepuluh kali.
"Kalau sudah sampai hampir 70 kali namanya kan hobi min. Hobi ngrepotin orang," pungkasnya.
Tanggapan Warganet
Cuitan itu sontak menuai beragam tanggapan hingga saran dari warganet di kolom komentar.
"Tetangga toxic. Sekali-kali paket yang nyasar coba diemin aja di rumah jangan dikasihin ke dia. Pas dia nanya, suruh bayar fee sekian rupiah per paket sebagai jasa penerima dan penampung paket," tulis @kapten***.
"Nanti kalau ada paket dia yang nyasar langsung buang aja ke jalan depan rumah nggak usah dianterin ke yang punya," imbuh @amnd***.
"Ada gila-gilanya kurasa tetanggamu itu," komentar @Oxce***.
"Ya tinggal nggak usah diterima, bilang aja nggak tahu. Kadang kala hal terbaik dari semua hal adalah diam dan merasa tidak tahu," ungkap @peri***.