BeritaHits.id - Letnan Jenderal Purnawirawan Suryo Prabowo mengunggah potongan video dirinya yang mengucapkan menolak perpecahan diantara anggota TNI.
Video yang diunggah melalui akun pribadinya @suryoprabowo2011 di Instagram itu tepat saat isu ketidakharmonisan antara Panglima dengan KSAD panas.
Dalam unggahan yang berasal dari potongan video 'Jaya Suprana Show' itu Suryo Prabowo mengungkapkan dirinya tak mau TNI pecah.
"Saya tidak mau TNI pecah, purnawirawan tentunya dia harus ngasih contoh kepada yang masih aktif kan gitu ya," tutur Suryo Prabowo dipetik Beitahits.id, Rabu (07/09/2022).
Baca Juga:Dipakai Berlatih di Selat Madura, Pesawat TNI AL Jatuh di Perairan
Suryo Prabowo juga berharap perpecahan TNI dan polisi tidak sampai terjadi.
Sebab apabila seluruh perpecahan terjadi di antara mereka, Suryo Prabowo mengungkapkan imbasnya pada negara yang bakal hancur.
"Pertikaian antara TNI dengan polisi itu juga nggak boleh. Karena kalau TNI pecah tambah lagi TNI dengan polisi nggak kompak, pasti negara ini hancur lebur," ungkapnya.
Lebih lanjut, purnawirawan TNI itu juga menghimbau bahwa perpecahan dalam tubuh TNIoleh politisi perlu diwaspadai.
"Waspadalah. TNI jangan mau dipecah-belah oleh politisi dengan kepentingan pollitik dan pribadinya seperti yang terjadi dibulan September 57 tahun lalu. Tetaplah kompak dan semangat," tulisnya di caption unggahan tersebut.
Baca Juga:Viral Warga Ramai-Ramai 'Sembah' Makam Orang Tionghoa di Pamijahan Bogor
Sebagai informasi, isu ketidakharmonisan di antara Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa dengan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Dudung Abdurachman mencuat usai disinggung oleh anggota Komisi I DPR RI Effendi Simbolon saat rapat kerja Senin (05/09/2022) lalu.
Effendi Simbolon merasa curiga terkait dengan gelagat dari kedua jenderal TNI tersebut.
Dia menilai ada hubungan yang tidak harmonis diantara keduanya. Effendi menyorot sikap Andika dan Dudung yang kerap tidak berada dalam satu agenda yang sama.
Ketidakharmonisan hubungan antara KSAD Dudung dan Panglima TNI Andika itu disebutkan Effendi dikarenakan salah satunya tentang anak Dudung yang masuk ke Akademi Militer (Akmil).
Meskipun begitu, kabar ketidakharmonisan itu telah dijawab langsung oleh keduanya.
Jenderal Andika mengaku hanya menjalankan tugas sebagai sosok Panglima TNI dan membantah soal hubungan tak harmonis itu.
Panglima TNI itu secara tegas menepis soal isu disharmonis yang sempat disinggung anggota DPR tersebut.
"Ya dari saya tidak ada. Karena semua yang berlaku sesuai dengan peraturan perundang-undangan, tetap berlaku selama ini. Jadi tidak ada kemudian yang berbeda," ucap Andika.
Sementara itu, menurut Dudung perbedaan pendapat di lapangan merupakan hal yang biasa terjadi.
Hal tersebut disampaikan Dudung ketika berpidato dalam acara Bincang-bincang Kebangsaan di Mabes AD, Rabu (7/9/2022).
"Pangdam dengan kasdam juga pasti ada perbedaan pendapat. Kapolri dengan wakapolri, KSAD dan Panglima ada perbedaan pendapat itu biasa," ungkap Dudung dilansir oleh Suara.com.
Dudung juga menyampaikan agar perbedaan pendapat tersebut tidak dibesar-besarkan. Dirinya juga meminta kepada seluruh jajarannya untuk waspada terhadap pihak-pihak tertentu yang mencoba mengganggu, membelah persatuan dan kesatuan TNI.
"Saya perintahkan kepada seluruh jajaran, waspdaa. Pihak-pihak tertentu yang mencoba mengganggu soliditas TNI, jangan main-main, kita akan hadapi bersama."