BeritaHits.id - Gubernur DKI Jakarta tidak mau ambil pusing soal dugaan jegal menjegal terhadap dirinya sebagai upaya menghalangi maju calon Presiden di pemilu 2024 nanti. Salah satunya lewat proyek Formula E.
Hal tersebut baru-baru ini diungkapkan Anies dalam wawancara yang ditayangkan lewat Kanal Youtube CNN Indonesia.
"Saya sih jalan terus saja," kata Anies dikutip Beritahits.id pada Kamis, (6/10/2022).
Menurutnya, dugaan jegal menjegal adalah tanggung jawab mereka yang melakukan penjegalan. Sebab, selama 5 tahun memimpin DKI Jakarta, Anies menjalankan tugasnya dengan cara yang benar demi kebaikan orang banyak.
Anies juga sangat membuka diri kepada siapapun yang ingin berdiskusi soal kinerjanya selama memimpin DKI Jakarta. Namun dia tidak yakin bisa menghentikan orang-orang yang tidak suka dengannya.
"Bila ada yang memutar balikan fakta, biarlah waktu yang membuktikan fakta yang sesungguhnya," tegas mantan Menteri Pendidikan tersebut.
Dalam perjalan karirnya, bertemu jalan buntu nan liku-liku tidak dialami saat ini saja. Anies mengaku sering sekali berjumpa dengan situasi yang sangat sulit di Jakarta.
"Tapi allah bukakan jalan keluar. Saya merasa yakin betul bahwa Allah Maha membimbing," tuturnya.
Seperti diketahui, beredar isu yang menyebutkan bahwa Ketua KPK yakni Firli Bahuri sengaja bermanuver untuk menjegal Anies Baswedan melalui KPK.
Ketua KPK tersebut diduga mendesak satuan tugas mengusut kasus Formula E untuk menetapkan Anies sebagai tersangka.
Padahal tim pengusut masih belum menemukan adanya tindak pidana korupsi yang melibatkan Anies Baswedan.
Pengamat politik sekaligus akademisi Rocky Gerung menyebutkan bahwa jika memang ada penjegalan ke Anies maka itu terkait dengan Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
"Kita tahu Firli kan hasil negosiasi, masih ada perjanjian yang tak terlihat, dan baru terlihat sekarang ketika Filri [meminta] supaya [Anies] langsung ditersangkakan, itu etikanya di mana?" kata Rocky Gerung dalam kanal YouTubenya yang tayang Minggu (2/10/2022).
Menurut Rocky ada pola kejar-kejaran antara Firli dan pihak Parpol yang akan mengusung Anies untuk dideklarasikan sebagai calon presiden.
"Jadi kejar-kejaran agenda politik dengan agenda KPK, dan orang akan anggap KPK akan tergantung isu politik, kalau Anies semakin tinggi [elektabilitasnya] akan dipercepat penangkapannya atau status tersangkanya," ujar Rocky.
Rocky menegaskan bahwa Firli seolah terlalu memaksakan untuk memenjarakan Anies meskipun belum ada kelengkapan. Dalam hal ini dia menyebutkan bahwa komentarnya adalah sebuah analisis semata.
"Ini cuma analisis ya," kata Rocky.