Klarifikasi Kepala SMAN 2 Depok soal Dugaan Diskriminasi Siswa Rohani Kristen

"Tidak ada praktik diskiriminasi terhadap kelompok agama tertentu di SMAN 2 Depok," tulis kepala SMAN 2 Depok.

Dany Garjito | Sekar Anindyah Lamase
Jum'at, 07 Oktober 2022 | 18:26 WIB
Klarifikasi Kepala SMAN 2 Depok soal Dugaan Diskriminasi Siswa Rohani Kristen
Sejumlah Siswa SMAN 2 Depok Diduga Tengah Melakukan Kegiatan Rohani Kristen [Instagram]

BeritaHits.id - Baru-baru ini, muncul unggahan dan kabar yang menyebutkan bahwa siswa Rohani Kristen (Rohkris) di SMAN 2 Depok, Jawa Barat, diduga mengalami diskriminasi.

Narasi yang dituliskan dalam pemberitaan itu dikatakan bahwa para siswa-siswi Rohkris tak bisa memakai ruangan kelas untuk belajar agama.

Para siswa-siswi Rohkris itu juga dikabarkan hanya menggunakan tangga dan ataupun lorong sekolah selam berkegiatan.

Penjelasan Kepala SMAN 2 Depok

Baca Juga:Abu Janda Minta Nadiem Makarim Turun Tangan Soal Siswa SMAN 2 Depok Diduga Alami Diskriminasi

Wawan Ridwan selaku Kepala SMAN 2 Depok pun membantah soal viralnya dugaan kasus diskriminasi tersebut.

"Tidak ada praktik diskiriminasi terhadap kelompok agama tertentu di SMAN 2 Depok," tulis Wawan dalam surat klarifikasinya dilihat Beritahits.id, Jumat (07/10/2022).

Menurut penjelasan Wawan, pihak sekolah sudah memfasilitasi dengan baik semua aktivitas kegiatan keagamaan di SMAN 2 Depok.

Dalam klarifikasi itu, adapula Wawan menjelaskan kronologi kejadian pada 30 September 2022 mengenai foto yang beredar.

Sejumlah Siswa SMAN 2 Depok Diduga Tengah Melakukan Kegiatan Rohani Kristen [Instagram]
Sejumlah Siswa SMAN 2 Depok Diduga Tengah Melakukan Kegiatan Rohani Kristen [Instagram]

Dalam foto yang beredar tersebut, terlihat para siswa duduk di lorong dan tangga sekolah memakai seragam putih abu-abu hingga baju olaharga.

Baca Juga:Kronologi Runtuhnya Tembok MTsN 19 Jakarta, Teriakan Histeris dan Suara Tembok Retak

Wawan menjelaskan bahwa para siswa-siswi Rohkris dipindahkan ke ruang pertemuan di lantai 2 dan sudah dikabarkan ke petugas kebersihan serta salah satu siswa Rohkris.

Hal itu dikarenakan ruang multiguna yang biasanya digunakan siswa Rohkris berantakan serta kebetulan sedang dipakai untuk meletakkan seragam siswa kelas X sehari sebelumnya.

"Pada saatnya kegiatan akan dimulai petugas kebersihan terlambat untuk membuka pintu ruangan, sementara siswa Rohkris sudah datang, jadi ketika mereka menunggu di lorong pertemuan," ungkap Wawan.

Wawan membantah klaim foto yang merupakan diskriminasi siswa Rohkris dan menyatakan bahwa kejadian sebenarnya tak sesuai dengan pemberitaan.

Lebih lanjut, Wawan juga menepis soal narasi pembubaran Rohani Kristen yang diduga dilontarkan oleh staf kesiswaan.

Berdasarkan penuturannya, staf kesiswaan hanya meniadakan kegiatan ekstrakulikuler untuk sementara karena sedang berlangsung Penilaian Tengah Semester (PTS).

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak