BeritaHits.id - Nani Muldiani, ibu Novita Kurnia Putri, korban penembakan yang salah sasaran di Texas, Amerika Serikat (AS), sangat terpukul dengan kejadian yang menimpa putrinya.
Ibu korban mengaku, dirinya terakhir berkomunikasi dengan sang anak pada Oktober 2022, sebelum insiden mengerikan itu terjadi.
"Komunikasi terakhir pada bulan Oktober, dia video call sambil kerja," kata Nani dalam wawancara yang ditayangkan lewat Kanal Youtube KOMPASTV dikutip Beritahits.id pada Selasa, (11/10/2022).
Dalam kenangannya, Novita merupakan anak yang sangat peduli dan baik pada keluarga di kampung halaman, Semarang, Jawa Tengah, utamanya kepada sang ibu.
Baca Juga:Keroyok Pemuda Hingga Tewas, Enam Orang di Semarang Diringkus Polisi
"Anaknya baik. Setiap kali mamanya butuh apa oke selalu," kenang sang ibu sambil menangis.
Wanita usia 25 tahun tersebut rencananya memang akan pulang ke rumah pada Oktober 2022. Naas, dia menjadi korban penembakan di Texas, Amerika Serikat. WNI yang Jadi Korban Penembakan di Texas, Rumahnya Diberondong 100 Peluru.
Pihak keluarga saat ini masih menunggu kedatangan jenazah korban dari Texas. Sang ibu berharap, jenazah dapat dipulangkan secepatnya agar segera dapat dikebumikan.
"Berharap bisa cepat dipulangkan untuk dimakamkan," pinta sang ibu.
Sebelumnya diberitakan, masyarakat dalam negeri dikejutkan dengan berita tewasnya seorang warga negara Indonesia (WNI), bernama Novita Brazil atau Novita Kurnia Putri dalam sebuah penembakan. Novita menjadi korban salah tembak yang terjadi di kediamannya, San Antonio, Texas, Amerika Serikat.
Mengejutkannya lagi, sebanyak 100 peluru ditembakan ke rumah WNI tersebut hingga beberapa di antaranya menewaskan Novita.
Kronologi penembakan WNI di Texas
Insiden yang merenggut nyawa Novita berawal dari dua orang remaja yang berniat untuk melakukan penembakan dari kendaraan (drive-by shooting), sebagaimana yang dilansir oleh laman NBC News.
Sebagai informasi tambahan, Arizona State University menyebut drive-by shooting umumnya dilakukan oleh para anggota geng untuk menyerang kelompok lainnya.
Sheriff Bexar County, Javier Salazar membeberkan kronologi penembakan keji tersebut kepada awak media NBC. Salazar menyebut bahwa kedua remaja itu didapati berkendara di area kediaman Novita pada Selasa (4/10/2022) siang hari.
Beberapa petugas kepolisian mendengar beberapa tembakan beruntun di area tersebut dan melihat sebuah mobil yang kabur dari lokasi dengan kecepatan pesat.
Polisi akhirnya berhasil menghentikan kedua remaja tersebut yang berusia 14 dan 15 tahun. Keduanya ditangkap dengan tuduhan pembunuhan tingkat pertama dan penyerangan dengan senjata mematikan.
Salazar menduga bahwa kedua remaja tersebut datang ke lokasi untuk melakukan penyerangan, tetapi keduanya salah sasaran dan membuat seorang perempuan WNI menjadi korban.
WNI jadi korban
Novita, seorang WNI menjadi korban penembakan salah sasaran tersebut. Salazar melaporkan bahwa perempuan berusia 25 tahun itu sedang bekerja di dalam kamar tidurnya saat segerombolan remaja tersebut melancarkan penyerangan.
Terhitung ada 100 butir amunisi dari berbagai kaliber mengenai rumah Novita. Setelah berhasil tertangkap, didapati bahwa sekelompok remaja tersebut juga berbekal senapan AR-15.
Kini, pelaku ditahan di Bexar County Juvenile Detention Center. Sebanyak dua tuduhan turut diberikan pada beberapa remaja itu, yakni pembunuhan dan penyerangan berat dengan ancaman hukuman mati atau hukuman seumur hidup.
Jenazah Novita akan dipulangkan ke Tanah Air
Pemerintah melalui Konsulat Jenderal Republik indonesia Houston akan segera memulangkan jenazah Novita ke Indonesia. Sesuai dengan permintaan keluarga, pihak konsulat akan mempercepat proses pemulangan jenazah.
KRI Houston juga telah menemui Secretary of State di Austin, Texas dalam upaya pemulangan tersebut.