BeritaHits.id - Pengamat Politik Rocky Gerung menyebut Kapolri Jenderal Listyo Sigit masuk jebakan antar geng di tubuh Polri. Tak hanya itu, Sigit juga dipermalukan oleh instansinya sendiri.
Hal tersebut berkaitan dengan kasus Irjen Teddy Minahasa yang baru beberapa hari ditunjuk Sigit sebagai Kapolda Jatim.
Seperti diketahui, mantan Kapolda Sulawesi Barat itu ditangkap karena kasus narkoba.
"Pak Sigit enggak tahu ada orang yang bermasalah tiba-tiba ditunjuk jadi Kapolda Jatim," kata Rocky Gerung dalam tayangan video di Kanal Youtube Rocky Gerung Official dikutip Beritahits.id pada Sabtu, (15/10/2022).
Baca Juga:Mengerikan! Bicara Teddy Minahasa, Susno Duajdi Kirim Sinyal 'Bau Busuk' di Tubuh Polri
Menurut dia, Sigit banyak kecolongan peta-peta informasi, termasuk soal penunjukan Irjen Teddy yang ternyata polisi yang bermasalah.
"Pak Sigit nggak semua info punya. Karena dia juga blok yang juga bagian dari pemetaan yang nggak lengkap. Peta itu yang mungkin disembunyikan dari pak Sigit," ujarnya.
Baru beberapa hari dipromosikan sebagai pemegang wilayah Jatim menggantikan Irjen Nico Afint imbas tragedi maut Kanjuruhan, apes, Irjen Teddy langsung di aborsi oleh tim Polda Metro Jaya.
Rocky mengaku, geng di tubuh Polri bukan lah hal baru. Ini sudah berakar dan mendarah daging.
"Ini perang antar geng Polri yang masih berlangsung. Bagi saya, ya sudah selesaikan saja perang antar geng biar yang tersisa itu yang betul murni," harapnya.
Baca Juga:Presiden Jokowi Minta Polisi Tak Lagi Sewenang-wenang
Di balik kekurangan Kapolri Jenderal Sigit, juga terdapat keuntungan bagi Sigit.
"Hal yang menguntungkan Sigit, dia tidak terlalu tahu peta. Maka dia nggak perlu ambil resiko jadi hajar saja semuanya," katanya.
Sebagaimana diketahui, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dalam konferensi pers, Jumat (14/10/2022) sore, mengungkapkan Irjen Teddy Minahasa sudah ditempatkan di ruang khusus alias ditahan untuk penyidikan lebih lanjut.
"Irjen TM sudah ditempatkan di ruang khusus," kata Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.
Semua berawal dari aksi Polda Metro Jaya yang mengungkap jaringan gelap perdagangan narkoba beberapa hari lalu.
"Awalnya dapat laporan dari masyarakat, kemudian dikembangkan, dan ditangkap 3 orang pelaku," kata kapolri.
Setelah itu, dilakukan pengembangan kasus dan ternyata mengarah pada keterlibatan anggota Polri berpangkat brigadir kepala.
Tak hanya bripka, kata Kapolri Jenderal Listyo, ada pula anggota Polri berpangkat komisaris serta menjabat kapolsek yang terlibat.
Mendapat laporan itu, Kapolri Jenderal Listyo meminta kasus tersebut dikembangkan. Penyelidikan lantas mengarah ke seorang pengedar sabu yang berkaitan dengan personel Polri berpangkat AKBP.
Selanjutnya, kata dia, setelah memeriksa mantan Kapolres Bukittinggi, ternyata jejak perdagangan narkoba itu mengarah ke Irjen Teddy Minahasa.
"Atas dasar tersebut, kemarin, saya minta Kadiv Propam Mabes Polri untuk menjemput dan melakukan pemeriksaan terhadap Irjen T," ujar dia.