Hastry menjelaskan bahwa tahap pengambilan DNA sudah dilakukan untuk memperjelas bukti pembunuhan dan mengungkap siapa pelakunya.
"DNA-nya udah mas, tapi enggak ada yang cocok. Kalau enggak ada yang cocok, kita cari DNA dari saksi-saksi. Ternyata dari saksi juga tidak ada yang cocok," ucap dr Hastry menjelaskan.
Kemudian dr Hastry meminta tes DNA dari garis keturunan ibu. Siapa tahu ada yang cocok namun ternyata belum dikerjakan.
Hastry tidak menyerah, ia memiliki jam kematian dari hasil otopsi dan olah TKP yang dilakukannya. Tim siber kemudian mencari handphone milik siapa yang aktif pada waktu-waktu tersebut.
"Kita punya jam kematian dia dibunuh. (Tim) siber main dong, di jam-jam itu handphone siapa yang online. Ambillah DNA-nya," kata dr Hastry.
Padahal pihak dr Hastry sendiri sudah memiliki dua orang asing yang diduga merupakan pelaku berdasarkan hasil DNA yang ditemukan di TKP.
"Saya tersiksa kalau (kasus) Subang itu, datang dalam mimpiku," ungkapnya kepada Deddy
Pengakuan Pacar Amalia
Pacar Amalia, Dicky Ramadhani mengakui masih sering memimpikan Amalia pasca tewas dibunuh.
"Jelaslah masih. Apalagi pas awal-awal kejadian. Dua minggu atau tiga minggu awal masih seringlah kebayang ke mimpi," ungkap Dicky seperti dikutip dari Terkini.id -- jaringan Suara.com, Rabu, (29/9/2021).
Ia menceritakan mimpi itu terasa seolah Amalia masih hidup dan membaca pesan singkat yang biasa ia kirimkan.
Viral Video
Beberapa video yang viral di internet juga mengklaim arwah Tuti dan Amalia menuntut keadilan atas kematiannya. Salah satunya diunggah oleh akun Twitter tanyakanrl berikut.
Seorang wanita mengaku dirasuki oleh mendiang Amalia. Ia tampak merintih dan menangis.
Dalam video tersebut sang wanita menyebut nama Yosep, ayah Amalia atau suami Tuti sebagai pelaku pembunuhan.