Dokter Forensik Hastry Sudah Kasih Clue Pelaku Pembunuhan Ibu Anak di Subang, Tapi Tak Kunjung Ditindak

"Saya tersiksa datang ke mimpi" ujar dokter Hastry.

Farah Nabilla | Fita Nofiana
Kamis, 19 Oktober 2023 | 17:33 WIB
Dokter Forensik Hastry Sudah Kasih Clue Pelaku Pembunuhan Ibu Anak di Subang, Tapi Tak Kunjung Ditindak
Dokter Sumi Hastry (YouTube)

BeritaHits.id - Kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang akhirnya menemui titik terang setelah dua tahun terjadi.

Pembunuhan penuh misteri di tahun 2021 itu kembali menyita perhatian publik usai Ramdanu atau akrab dipanggil Danu, yang selama ini menjadi terduga pelaku dalam kasus tersebut, tiba-tiba menyerahkan diri ke Polda Jawa Barat pada Selasa (17/10/2023).

Diketahui bahwa pembunuhan pada Agustus 2021 lalu itu memakan korban Tuti Rahayu (55) dan anaknya, Amalia Mustika Ratu (23).

Ketika menyerahkan diri, Danu membuat pengakuan seputar kasus pembunuhan itu, yang berujung ditangkapnya sejumlah orang yang dinyatakan terlibat termasuk suami Tuti.

Baca Juga:Sosok Kombes Sumy Hastry: Dokter Forensik Polri Ungkap Jasad Mirna Positif Sianida

Dua tahun baru menemui titik terang, dokter forensik dalam kasus tersebut rupanya pernah memberikan clue kepada polisi. Sayangnya pihak kepolisian tak langsung bertindak.

Dokter forensik Kombes Pol Dr. dr. Sumy Hastry Purwanti. [Dok Humas Polda Jateng]
Dokter forensik Kombes Pol Dr. dr. Sumy Hastry Purwanti. [Dok Humas Polda Jateng]

Ahli Forensik dr Sumy Hastry Purwanti empat mengungkap terkait misteri pembunuhan ibu dan anak di Subang dalam perbincangannya di kanal YouTube Deddy Corbuzer pada Rabu (10/5/2023).

Dokter Hastry menyebutkan bahwa dia sempat diserbu warganet karena pelaku yang tak kunjung tertangkap.

"Kasus Subang, saya dikejar tuh netizen karena kasus Subang, yang 18 Agustus tahun 2021 tuh," ujar dokter Hastry.

"Iya, belum ditangkap pelakunya, belum ada. padahal saya sudah otopsi kedua. Dan saya sudah jelaskan paparkan, udah kasih clue-clue nya, tapi belum ada tersangka sampai sekarang," bebernya.

Baca Juga:Profil Kombes Sumy Hastry: Dokter Forensik Polri Ungkap Jasad Mirna Salihin Positif Sianida

Menurut dokter Hastry kala itu dia sudah menyajikan data dan alat bukti. Sayangnya polisi tidak segera menindak bukti dan data yang sudah dia rangkum.

"Tapi saya gemes, padahal menurut saya itu bisa (terungkap). Kan nonton CSI toh, kita main DNA, saya ngomongin di sini aja yah, biar didengar," tegasnya.

Menurut dokter Hastry kala itu DNA di TKP telah diambil namun tidak ada yang cocok. Kemudian dia menyarankan agar ambil DNA saksi, namun tak cocok lagi.

"Kita tariklah dari garis keturunan ibu, iya kan itu siapa tahu ada yang cocok gak? ternyata belum dikerjakan," tutur dokter yang pernah menangai kasus Freddy Budiman itu.

Analisis Jam Kematian

Bukan hanya menganalisis DNA, sebagai dokter forensik Hastry juga menganalisa jam kematian atau waktu kematian korban (tahanathology).

Dengan adanya jam kematian maka bisa diambil terduha pelaku yang paling memungkinkan.

Ahli forensik Polri, Sumy Hastry ungkap soal kejanggalan dari kematian Brigadir J yang terjadi hampir 1 tahun yang lalu (Youtube.com/Denny Darko)
Ahli forensik Polri, Sumy Hastry ungkap soal kejanggalan dari kematian Brigadir J yang terjadi hampir 1 tahun yang lalu (Youtube.com/Denny Darko)

"Bu Tuti dibunuh jam 2 sampai jam 4, Amel jam 4 sampai jam 6. Saya bermain dong di jam segitu, handphone siapa yang online, ambillah DNA nya, kita di TKP tuh udah ada 2 DNA yang kita ambil diduga pelaku (yang asing)," paparnya.

Pelaku tak kunjung terungkap, dokter Hestry sendiri merasa sangat tersiksa.

"Saya tersiksa untuk Subang itu, wong datang ke mimpiku," pungkasnya.

Diketahui bahwa jasad Tuti dan Amel ditemukan di bagasi mobil mewah alphard pada 2021 lalu.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak