Kala itu ia bertanya-tanya, siapa yang mau ke tempat perang tanpa bayaran untuk menjadi tukang batu.
"Akhirnya ketemu ponpes Al Fatah, ternyata mujahid banyak jihad fisabilillah banyak yang daftar, ada guru ada dosen banyak," paparnya.
"Jadi yang membuat bukan tukang batu biasa bapak bapak ikhlas bapak-bapak yang siap syahid," tandanya.
Kini rumah sakit Indonesia berdiri di atas tanah 16.261 meter persegi. Dibangun sejak 2011 dan sudah memiliki dua lantai.
Baca Juga:Momen PBB Mengheningkan Cipta Selama 1 Menit, Kenang 101 Staf yang Tewas di Gaza
Sayangnya saat rumah sakit akan dibangun tiga lantai, perang kembali terjadi sejak Oktober 2023 lalu.
Itulah fakta lain di balik pembangunan RS Indonesia di Gaza yang diungkap mantan Menkes Siti Fadilah.