Geger Menu Cegah Stunting di Depok Cuma Nasi dan Kuah Sop, Anggaran sampai Rp 18 Ribu Per Porsi

Makanan pencegah stunting yang dibagikan Dinkes Kota Depok itu hanya berupa kuah sop dengan sawi dan tahu putih rebus.

Ruth Meliana | Elvariza Opita
Kamis, 16 November 2023 | 11:46 WIB
Geger Menu Cegah Stunting di Depok Cuma Nasi dan Kuah Sop, Anggaran sampai Rp 18 Ribu Per Porsi
Menu cegah stunting berupa kuah sop dengan sawi dan tahu putih rebus di Kota Depok. (Instagram/@depok24jam)

BeritaHits.id - Media sosial sedang diramaikan dengan beredarnya menu pencegah stunting yang dibagikan di Kota Depok, Jawa Barat.

Bagaimana tidak? Sebab menu yang dibagikan lewat program Pemberian Makanan Tambahan (PMT) oleh Dinas Kesehatan tersebut dinilai tidak cukup untuk menunjang asupan gizi anak.

Disebutkan orang tua hanya mendapatkan menu berupa nasi, kuah sop, sawi, serta tahu rebus. Yang disorot lagi, konon anggaran untuk sepaket makanan ini mencapai Rp18 ribu.

Masalah viral ini belakangan sudah ditanggapi oleh Dinkes Kota Depok. Menurutnya terjadi kekeliruan dalam program PMT di Kecamatan Tapos, lebih tepatnya dalam hal sosialisasi di kalangan kader posyandu yang mendistribusi makanan.

Baca Juga:Terlilit Pinjol, Ibu di Depok Jual Anak Perempuan Rp 3 Jutaan

“Memang harapannya kemarin sudah tersosialisasikan ke kader di bawah, tapi ada saja kader yang mungkin ketinggalan. Seperti di Tapos, belum terjadi koordinasi yang baik, lintas sektor di hari pertama,” ucap Kepala Dinkes Kota Depok, Mary Liziawati, dikutip pada Kamis (16/11/2023).

Menurut Mary, distribusi PMT di daerah lain berjalan dengan baik, yakni berupa makanan kudapan untuk enam hari serta makanan lengkap di hari ketujuh. Karena itulah, Mary mengaku pihaknya telah mengevaluasi penyaluran PMT untuk mencegah stunting.

Namun tampaknya keluh kesah makanan pencegah stunting di Kota Depok ini masih menjadi buah bibir, sebagaimana dilihat di akun Instagram @depok24jam. Seperti pengakuan salah satu orang tua yang menyebut anaknya malah tidak tertarik memakan menu PMT yang dibagikan.

Menu-menu stunting: dari hari ke-1 diberi bubur, hari ke-2 bola-bola singkong dan kentang, hari ke-3 makaroni telur puyuh, hari ke-4 nugget tempe, hari ke-5 sayur sawi dengan tahu putih, dan hari ke-6 bola nasi wortel. Namun, selama enam hari tersebut, anak saya tidak mau makan makanan yang disiapkan oleh kader. Apakah menu ini sesuai untuk mencegah anak stunting?” ucap seorang warga berdomisili di Cipayung.

Lalu di unggahan terpisah, ada pula orang tua yang mengeluhkan distribusi menu PMT. Pasalnya mereka sampai menunggu berjam-jam di posyandu dan ternyata cuma diberikan paket berupa nugget yang tidak jelas bahan baku dan gizinya seperti apa.

Baca Juga:Safari Politik Dihadiri Lautan Massa Pendukung, Anies-Cak Imin: Segini Banyak, Nggak Bahaya Ta?

Usai mengajukan komplain, orang tua tersebut malah didepak dari grup chat posyandu terkait. Sementara itu orang tua lain mengaku repot karena harus membawa wadah makanan sendiri lantaran wadah bergambar wali kota dan wakilnya tersebut harus dikembalikan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak