Menko Airlangga Tak Jujur Positif Corona, Rocky Gerung: Biadab!

"Itu kan biadab karena melakukan sesuatu dan menyembunyikan dari publik, padahal dia adalah tokoh utama dalam upaya menghentikan covid," terang Rocky Gerung.

Reza Gunadha | Dwi Atika Nurjanah
Rabu, 20 Januari 2021 | 16:00 WIB
Menko Airlangga Tak Jujur Positif Corona, Rocky Gerung: Biadab!
Rocky Gerung (Suara.com/Achmad Ali)

BeritaHits.id - Pengamat politik, Rocky Gerung melontarkan kritikan pedasnya terhadap Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (Menko) Airlangga Hartarto, lantaran menutupi status positif Covid-19 pada publik.

Hal itu terungkap saat Menko Airlangga Hartarto mendonorkan plasma konvalesen untuk membantu percepatan tingkat kesembuhan pasien Covid-19 lain.

Dalam video berjudul "TEGA...! DANA DISABILITAS PUN DISIKAT. PDIP LAYAK MASUK MUSEUM REKOR", Rocky Gerung menyinggung bahwa Menko Airlangga Hartarto statusnya sama dengan Habib Rizieq Shihab karena terindikasi positif corona dan berada di dalam kerumunan.

"Menteri Hartarto itu terus-menerus ada di rapat tentang SOP covid-19, lalu dia kena covid. Jangan-jangan dia ada dalam kerumunan yang lebih besar dari Habib Rizieq, kampanye, kan kita enggak tahu. Atau dia bolak-balik ke Medan karena harus memenangkan mantu dari presiden si Bobby . Jadi dia sama seperti HRS, di dalam kerumunan," ujarnya.

Baca Juga:Tiga Hakim PN Tanjungkarang Positif Covid-19

Rocky Gerung kemudian membandingkan sikap Habib Rizieq Shihab (HRS) dengan Menko Airlangga Hartarto. Tentang bagaimana mereka menyikapi masalahnya di hadapan publik.

"HRS mengaku kalau 'saya memang terbukti saya bayar denda', tidak ada pembuktian dia mengakibatkan keramaian di Petamburan. Tapi Hartarto dia enggak bayar denda padahal dia jelas-jelas covid," terangnya.

Menyambung ucapannya, Rocky Gerung menyebut bahwa hal yang dilakukan Menko Airlangga Hartarto tidak patut, apalagi mengingat ia termasuk tokoh utama dalam menghentikan pandemi Covid-19 di Indonesia.

"Itu kan biadab karena melakukan sesuatu dan menyembunyikan dari publik, padahal dia adalah tokoh utama dalam upaya menghentikan covid. Jadi kalau gitu semua orang sembunyikan saja, nanti ketahuan kalau saya mendonorkan plasma," tuturnya.

Rocky Gerung mengatakan kebodohan yang dilakukan Menko Airlangga Hartarto karena menyumbangkan plasmanya disaat ia menutupi status positifnya adalah bentuk kesadaran dirinya secara moral.

Baca Juga:Beredar Kabar Ratusan Karyawan RPA Positif Covid-19, Ini Kata Dinkes Sleman

"Dungunya itu ngapain dia mesti nyumbang plasma. Tapi mungkin saya ambil positifnya, pak Hartarto akhirnya sadar bahwa ia melakukan sesuatu yang salah secara moral karena itu dia terpanggil untuk menyumbangkan plasmanya itu," imbunya.

Walau begitu menurut Rocky Gerung, harusnya Menko Airlangga Hartarto meminta maaf dahulu pada publik dan mengaku status dirinya sama dengan HRS.

"Tapi mestinya dia mengaku dulu bahwa 'saya kena covid, saya sembunyikan, saya minta maaf. Dan saya akan katakan saya kena covid di kerumunan bukan di dalam kabinet. Kerumunan mana? Oleh karena itu saya merasa bahwa saya sama statusnya dengan HRS, saya harus juga diborgol dipenjara'. Baru itu namanya Hartarto," ucapnya.

Menimpali lawan bicaranya, jurnalis senior Hersubeno Arief mengungkit kembali pemberitaan media yang menyebut bahwa ada sembilan menteri yang terkena covid, namun hanya empat yang mengaku.

"Jadi setelah pak Hartarto ini kita menunggu siapa lagi menteri yang mengaku dan menggantinya (kesalahan: RED) dengan perbuatan 'mulia' yakni donor plasma," tandasnya.

"Kita masih menunggu siapa lagi yang akan melakukan pengakuan dosa setelah Hartarto," lanjutnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak