BeritaHits.id - Film puisi Binatang Jalang yang diputar perdana untuk kalangan terbatas di Jakarta pada 30 Desember 2020 lalu baru-baru ini mendadak mengundang perhatian.
Pasalnya, puisi berjudul "Cinta dan Benci" dalam film tersebut dituding bukan merupakan karya Chairil Anwar. Hal itu disorot oleh sejumlah penulis, diantaranya Saut Situmorang dan Eka Kurniawan.
Keduanya meragukan apakah judul puisi "Cinta dan Benci" sebagaimana ditampilkan dalam film tersebut memang benar karya Chairil Anwar.
Penulis Eka Kurniawan lewat jejaring Twitter miliknya pada Minggu (25/1/2021) menuliskan, puisi "Cinta dan Benci" tersebut tengah ramai dibahas di Facebook.
Baca Juga:CEK FAKTA: Benarkah Habib Rizieq Kritis dan Sedang Dibimbing Baca Alquran?
Eka Kurniawan sendiri pun mengaku ragu puisi itu benar-benar karya Chairil Anwar. Dia meninjau dari gaya bahasa yang agaknya berbeda.
"Lagi rame di FB. Itu beneran puisi 'Cinta dan Benci' puisinya Chairil Anwar? Aku cek di buku terbitan GPU gak ada puisi Chairil yang itu. Menilik gaya bahasanya, juga gak yakin itu Chairil," tulis Eka Kurniawan seperti dikutip Suara.com.
"Ada yang tahu puisi CA ini di buku apa? Ada yang bahas di internet tapi gak ada rujukan dari mana puisi itu," sambung Eka Kurniawan menyematkan tautan riausastra.com yang membahas analisis filsafat sastra puisi "Cinta dan Benci".
Kicauan Eka Kurniawan ditimpali sejumlah warganet. Ada satu di antara mereka yang menyebut puisi berjudul "Cinta dan Benci" sebenarnya bukan karangan Chairil Anwar.
Puisi itu disebut-sebut ditulis Ari Ridho pada tahun 2014 di sebuah blog. Hal itu diutarakan oleh pemilik akun Twitter @opiloph sembari menyematkan tautan menuju blog. Untuk melihat tautan, klik di sini.
Baca Juga:Heboh Pria Aceh Mirip Shah Rukh Khan, Didoakan Viral sampai India
Ditelusuri dari blog itu, puisi berjudul "Cinta dan Benci" tersemat dalam unggahan tertanggal 11 Juli 2014.
Dalam blog itu, disebutkan bahwa puisi-puisi yang tertera bukan karangan Chairil Anwar, melainkan ciptaannya. Namun, dia mengaku dalam penulisannya terinspirasi dari sosok sastrawan itu.
"Betul, Chairil Anwar memiliki beberapa puisi cinta. Dan tentunya kalian semua banyak yang mengetahuinya. Di sini, saya tidak bermaksud mempersembahkan karya Chairil Anwa si penyair terkenal tersebut. Karena, itu melanggar hak cipta. Jadi saya membuat sendiri puisi cinta ini," tulisnya.
"Meskipun demikian, kumpulan puisi cinta karya saya ini terinspirasi dari puisi-puisi Chairil Anwar. Selamat menikmati. Maaf, bagi yang merasa tertipu," imbuh si penulis.
Sementara itu, Saut Situmorang melempar komentar lewat jejaring Facebook miliknya pada Senin (25/1/2021). Dia bertanya-tanya, apakah puisi yang dipakai dalam sumber inspirasi film Binatang Jalang memang benar garapan Chairil Anwar.
"Apa sudah betul puisi-puisi yang akan dijadikan sumber inspirasi artistik tersebut memang puisi-puisi dari si penyair dimaksud?" tanya Saut Situmorang.
Pasalnya, dia merasa tidak ada puisi Chairil Anwar yang seperti itu.
"Ada satu puisi yang diklaim sebagai puisi Chairil tapi sepanjang pengetahuan awak tidaktentang korpus Chairil gak ada puisi yang kek gitu," terangnya.
"Bahasanya pun sangat berbeda dari bahasa khas puisi Chairil Anwar yang imajistik dan pendek-pendek baris/kalimatnya itu," sambung Saut Situmorang.
Berikut ini isi puisi "Cinta dan Benci" yang tengah ramai dibahas dikutip Suara.com dari blog sebagaimana tautan di atas.
Aku tidak pernah mengerti
Banyak orang menghembuskan cinta dan benci
Dalam satu napas
Tapi sekarang aku tahu
Bahwa cinta dan benci adalah saudara
Yang membodohi kita, memisahkan kita
Sekarang aku tahu bahwa
Cinta harus siap merasakan sakit
Cinta harus siap untuk kehilangan
Cinta harus siap untuk terluka
Cinta harus siap untuk membenci
Karena itu hanya cinta yang sungguh2 mengizinkan kita
Untuk mengatur semua emosi dalam perasaan
Setiap emosi jatuh... keluarlah cinta
Sekarang aku mengetahui
Implikasi dari cinta
Cinta tidak berasal dari hati
Tapi cinta berasal dari jiwa
Dari zat dasar manusia
Ya, aku senang telah mencintai
Implikasi dari cinta
Cinta tidak berasal dari hati
Tapi cinta berasal dari jiwa
Dari zat dasar manusia
Ya, aku senang telah mencintai
Karena dengan melakukan itu aku merasa hidup
Dan tidak ada orang yang dapat merebutnya dariku