BeritaHits.id - Dewan Pakar Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI) Teddy Gusnaidi turut menanggapi soal isu kudeta Partai Demokrat.
Agus Harimurti Yudhoyono menduga ada upaya kudeta terhadapnya yang melibatkan orang dekat lingkaran Presiden Joko Widodo.
Menanggapi hal tersebut, Teddy Gusnaidi pun memberikan beberapa penjelasan terkait Kongres Luar Biasa (KLB).
Hal itu dia jelaskan melalui akun Twitter pribadinya @TeddyGusnaidi. Dalam cuitannya, Teddy menjelaskan secara detail soal KLB Partai Demokrat.
Baca Juga:Senior Demokrat: Kader PD di Daerah Kecewa, Pengangkatan AHY Dipaksakan
"Gue ajarin lu ya Agus Harimurti Yudhoyono. Pertama, KLB itu legal dalam Partai, dan yang ikut KLB itu ya anggota partai tersebut, nggak bisa orang luar. Kedua, penentu suara itu anggota partai elu. Kalau mereka nggak milih elu, itu bukan kudeta namanya, tapi elu kalah. Lu sebenarnya ngerti nggak sih?" ujarnya, dikutip Suara.com, Selasa (2/2/2021).
Lebih lanjut, Teddy menyarankan agar AHY membaca dan memahami AD/ART.
"Makanya elu baca dan pahami AD/ART, disitu ada tugas dan kewajiban elu sebagai ketua umu. Jika elu nggak jalankan tugas dan kewajiban elu, maka para pemilik suara di partai berhak untuk mengadakan KLB untuk menggantikan elu. Masak hal mendasar begini elu nggak paham?" lanjutnya.
Teddy menjelaskan bahwa KLB merupakan preoses resmi. Dirinya juga menyebut agar AHY tidak gegabah lantaran perebutan kekuasaan di internal itu hal yang biasa.

Menurut Teddy, tidak ada yang ingin menggulingkan atau merusak Partai Demokrat. Adanya hal ini, menurut Teddy malah yang dilakukan AHY terkesan aneh.
Baca Juga:Tanggapi Isu Kudeta Partai Demokrat, Ini Kritik Marzuki Alie untuk AHY
"Ibarat semua orang lagi sibuk bekerja, elu sibuk melawak, nggak ada yang melihat elu. Tiba-tiba elu teriak bahwa orang-orang yang lagi sibuk bekerja mau membunuh elu. Tentu orang-orang heran, ini anak kenapa sih? Aneh. Nah itu yg terjadi sama elu sekarang, elu dibuat kayak org bodoh," tandas Teddy.
Di akhir cuitan tersebut, Teddy menyarankan agar AHY meminta maaf ke pemerintah karena telah melakukan hal yang tidak sepantasnya.
"Saran gue minta maaf ke pemerintah karena sudah melakukan hal konyol, elu segera panggil para pemilik suara untuk konsolidasi dan elu cek internal elu, karena masukan mereka membuat elu terlihat konyol dimata masyarakat dan pemilik suara," pungkasnya.
Surati Jokowi
AHY mengungkapkan adanya gerakan politik yang mengarah pada upaya pengambilalihan kepemimpinan Partai Demokrat secara paksa.
"Kesaksian dan testimoni banyak pihak yang kami dapatkan, gerakan ini melibatkan pejabat penting pemerintahan, yang secara fungsional berada di dalam lingkar kekuasaan terdekat dengan Presiden Joko Widodo. Lebih lanjut, gerakan ini juga dikatakan sudah mendapatkan dukungan dari sejumlah menteri dan pejabat penting di pemerintahan Presiden Joko Widodo," tutur AHY dalan keterangannya usai rapat pimpinan, Senin (1/2/2021).