Warganet Soroti Pernyataan Lawas BNPT 'Orang Humoris Susah Jadi Teroris'

"Bukannya teroris lebih lawak? Buktinya mereka mati konyol," kata warganet.

Reza Gunadha | Ruth Meliana Dwi Indriani
Sabtu, 03 April 2021 | 19:22 WIB
Warganet Soroti Pernyataan Lawas BNPT 'Orang Humoris Susah Jadi Teroris'
Ilustrasi terduga terorisme. [ANTARA/HO]

BeritaHits.id - Pernyataan Badan Nasional Penanggulangan Teroris (BNPT) di tahun 2017 mendapatkan perhatian di media sosial. Warganet mengomentari pernyataan lawas BNPT yang menyebut orang humoris susah direkrut menjadi teroris.

Pernyataan lawas itu kembali dibagikan oleh akun Twitter @NUgarislucu. Hingga berita ini dibuat, postingan itu telah di-retweet lebih dari 400 kali dan dibanjiri ratusan komentar.

Akun tersebut memposting sebuah headline berita yang berjudul "BNPT Sebut Orang Humoris Paling Susah Direkrut Menjadi Teroris". Berita itu diketahui dipublikasikan pada 30 Juli 2017 silam.

Beredarnya pernyataan lawas itu diduga karena maraknya topik mengenai terorisme saat ini. Apalagi, Indonesia tengah diserang 2 aksi terorisme dalam sepekan terakhir.

Baca Juga:Haris Amir: Rekrutmen Calon Teroris Kini Bisa Lewat Facebook atau Telegram

Postingan itu langsung mendapatkan berbagai reaksi dari warganet. Berikut komentar-komentar warganet menanggapi pernyataan lawas itu:

Pernyataan Lawas BNPT Soal Teroris (Twitter/@NUgarislucu)
Pernyataan Lawas BNPT Soal Teroris (Twitter/@NUgarislucu)

"Orang humoris bilang: 'Lho, jihad kok bunuh diri. Itu jihad apa depresi?," komen warganet.

"Orang humoris kalau disuruh bunuh diri bawa bom nanti malah lari kekerumunan temennya karena sering bercanda," timpal warganet lainnya.

"Bukannya teroris lebih lawak? Buktinya mereka mati konyol," tambah warganet.

"Iya kan? Saat diiming-imingi bidadari malah pada bercanda," ujar warganet lainnya.

Baca Juga:Mantan Teroris Sebut Paham Radikal Masih Masif dan Menyebar

Berdasarkan penelusuran BeritaHits.Id, pernyataan itu diungkapkan Mantan Kasubdit Napi Deradikalisasi BNPT, Kolonel Sigit Karyadi. Pernyataan diungkapkan dalam acara diskusi di Kampus Pertamina, Jakarta Selatan sekitar 4 tahun lalu.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak