Kesal Bidadari di Surga Dihina, Tengku Zul Tuding Sumbernya adalah Pembesar

"Semenjak seorang pembesar mengatakan akhirat itu hanya ramalan saja. Bertubi-tubi penghinaan terhadap aqidah Islam bermunculan," kata Tengku Zulkarnain.

Reza Gunadha | Hernawan
Rabu, 14 April 2021 | 15:45 WIB
Kesal Bidadari di Surga Dihina, Tengku Zul Tuding Sumbernya adalah Pembesar
Ustadz Tengku Zul ucapkan Kiong Hi Fat Choi sebagai tanda selamat Imlek. Bahkan Tengku Zul akui anak China. Tengku Zul anak orang China.

BeritaHits.id - Eks Wakil Sekretaris Jenderal MUI, Tengku Zulkarnain menyoroti sosok pembesar yang menurutnya pernah menyebut akhiran hanya sekadar ramalan.

Tengku Zulkarnain mengatakan, setelah pernyataan pembesar itu tersebar, penghinaan terhadap aqidah Islam bermunculan

Hal itu disampaikan Tengku Zul melalui jejaring Twitter miliknya, @ustadtengkuzul pada Rabu (14/4/2021).

"Semenjak seorang pembesar mengatakan akhirat itu hanya ramalan saja. Bertubi-tubi penghinaan terhadap aqidah Islam bermunculan," ungkapnya seperti dikutip beritahits.id.

Baca Juga:Cecar Bima Arya dalam Sidang, Rizieq: Apa Motivasinya Kok Saya Dipidanakan?

Tengku Zul menambahkan, seiring penghinaan itu muncul, surga juga tak luput dihina, seperti bidadari dan keindahannya.

Oleh sebab itu, Tengku Zul bertanya apakah orang-orang Islam belum sadar akan hal tersebut sampai sekarang.

"Bidadari surga dihina. Keindahan surga dihina. Bahkan belajar aqidah dikatakan bisa jadi radikal," katanya.

"Masih belum sadarkah muslimin?" kata Tengku Zul menandasi.

Tengku Zul soal pembesar mengatakan akhirat hanya ramalan (Twitter).
Tengku Zul soal pembesar mengatakan akhirat hanya ramalan (Twitter).

Cuitan Tengku Zul ditimpali berbagai macam komentar warganet. Beberapa warganet bertanya siapa sosok pembesar sebagaimana dimaksud.

Baca Juga:Disebut Bak Musa Datangi Firaun, Amien Rais Ungkit Hukum Neraka ke Jokowi

Namun, beberapa di antaranya menyinggung pidato Megawati yang pernah dipersoalkan Habib Rizieq Shihab, 2017 silam.

[Twitter]
[Twitter]

Megawati diketahui membuka pidato dengan mengucap syukur ke hadirat Allah SWT, sehingga PDIP yang dipimpinnya bisa menapaki usia 44 tahun (Tahun 2017). Dia mengucapkan terima kasih kepada semua kader yang setia berjuang bersama PDIP.

Kemudian Megawati menegaskan, PDIP merupakan partai Ideologis dengan ideologi Pancasila 1 Juni 1945.

Dia mengucapkan terima kasih kepada Presiden Jokowi yang resmi mengakui tanggal 1 Juni 1945 sebagai hari lahir Pancasila.

Megawati lantas menyinggung aksi massa di penghujung tahun 2016. Dia menilai peristiwa akhir tahun tersebut sebagai cambuk pengingat arti penting Pancasila sebagai 'pendeteksi sekaligus tameng proteksi' terhadap tendensi hidupnya 'ideologi tertutup'.

Menurut Megawati, ideologi tertutup telah mengancam persatuan dan kesatuan bangsa.

"Ideologi tertutup tersebut hanya muncul dari suatu kelompok tertentu yang dipaksakan diterima oleh seluruh masyarakat. Mereka memaksakan kehendaknya sendiri, tidak ada dialog, apalagi demokrasi. Apa yang mereka lakukan hanyalah kepatuhan yang lahir dari watak kekuasaan totaliter, dan dijalankan dengan cara-cara totaliter pula. Bagi mereka, teror dan propaganda adalah jalan kunci tercapainya kekuasaan," terang Megawati.

Megawati melanjutkan, syarat mutlak hidupnya ideologi tertutup merupakan lahirnya aturan hingga dilarangnya pemikiran kritis. Mereka menghendaki keseragaman dalam berpikir dan bertindak, dengan memaksakan kehendak.

Petinggi PDIP tersebut menambahkan, demokrasi dan keberagaman dalam ideologi tertutup tidak ditolerir lantaran kepatuhan total masyarakat menjadi tujuan.

Megawati juga menyertakan kata 'peramal masa depan' yang diperkarakan oleh Habib Rizieq.

"Tidak hanya itu, mereka benar-benar anti-kebhinekaan. Itu yang muncul dengan berbagai persoalan SARA akhir tahun ini (2017). Di sisi lain, para pemimpin yang menganut ideologi tertutup pun memosisikan dirinya sebagai pembawa 'self fulfilling prophecy', para peramal masa depan. Mereka dengan fasih meramalkan yang akan pasti terjadi di masa yang akan datang, termasuk dalam kehidupan setelah dunia fana, yang notabene mereka sendiri belum pernah melihatnya," tutur Mega.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak