BeritaHits.id - Pakar Kapal Selam dari Fakultas Teknik Kelautan Institut Teknologi Sepuluh November, Wisnu Wardhana memprediksi kapal selam KRI Nanggala-402 lebih dulu dalam kondisi hancur saat dinyatakan hilang kontak.
Dalam wawancara di acara Sapa Indonesia yang ditayangkan lewat kanal YouTube KompasTV, Wisnu memprediksi kondisi kapal selam yang hancur menyebabkan sonar-sonar mati sehingga tak lagi terdeteksi.
"Iya, saya pikir prediksi gitu hilang kontak karena hancur," kata Wisnu seperti dikutip Beritahits.id, Minggu (25/4/2021).
Wisnu menjelaskan, kapal selam hanya memiliki kemampuan maksimum ketenggelaman sejauh 200 meter.
Baca Juga:5 Fakta Tragedi Kapal Selam Kursk Rusia, Kecelakaan Terburuk 21 Tahun Silam
Namun, KRI Nanggala-402 terdeteksi berada di kedalaman mencapai 800 meter. Hal itu menunjukkan adanya ketidakberesan pada sistem kapal selam.
"Itu sudah menunjukkan adanya ketidakberesan pada sistem antara kedalaman 200 sampai 700 meter, di situ proses kecelakaan terjadi," ungkapnya.

Wisnu menjelaskan, dalam perjalanan dari kedalaman 200 menuju ke 700 meter bukanlah perjalanan mulus.
Ia menggambarkan posisi kapal selam yang turun hingga ke kedalaman 700 dalam posisi menukik dan mengakibatkan seluruh sonar yang berada diujung-ujung kapal rusak.
Hal inilah yang menyebabkan kapal KRI Nanggala-402 hilang kontak karena sonar pada kapal tersebut rusak.
Baca Juga:KRI Nanggala Tenggelam, Seluruh Prajurit Pantas Dianugrahi Pangkat Anumerta
"Waktu kapal meluncur ke bawah ada kemungkinan dia rusak karena tabrakan atau rusak karena tekanan hidrostatis itu," tuturnya.