Walau begitu, Winarno menyebut tidak ada peringatan khusus untuk meninggalkan wilayah Palopo karena cuaca atau prediksi bencana iklim.
Ia menjelaskan La Nina merupakan fenomena ketika suhu muka laut (SML) di Samudera Pasifik bagian tengah mengalami pendinginan hingga di bawah suhu normal.
Akibatnya, udara terasa lebih dingin dan curah hujan lebih tinggi. La Nina biasanya berisiko meningkatkan bencana hidrometorologi, seperti banjir, banjir bandnag, longsor, pohon tumbang, dan lain-lain.
“Wilayah Luwu Raya termasuk Kota Palopo memiliki profil iklim Non-ZOM (Non Zona Musim), artinya pada saat musim hujan dengan musim kemarau, tidak memiliki perbedaan yang jelas, maksudnya kota Palopo dengan intensitas curah hujan tinggi sepanjang tahun,” jelas Winarno.
Baca Juga:BPBD Ingatkan Ancaman Bencana Longsor Terpa Permukiman 45 Desa di Trenggalek
KESIMPULAN
Dari penjelasan di atas, maka narasi prediksi mengenai datangnya bencana alam besar yang akan melanda daerah Palopo, Sulawesi Selatan adalah hoaks.
Narasi tersebut masuk ke dalam kategori misleading content atau konten yang menyesatkan.
Video yang mungkin Anda lewatkan:
Baca Juga:CEK FAKTA: Billie Eilish Lahir di Nganjuk, Benarkah?