Untuk menghindarinya, jangan langsung mengaktifkan wiper ketika gerimis baru turun. Kotoran kecil dan keras yang kerap menempel di kaca akan turut diseka oleh wiper itu sehingga menimbulkan baret.
Sebaiknya, sebelum mengaktifkan wiper, semprotkan air washer beberapa kali.
Selain itu disarankan untuk mengecek secara berkala kondisi karet wiper atau kotoran yang menempel. Segera ganti ketika karet sudah tidak elastis atau retak.
Chips atau pecahan batu, aspal, dan kerikil
Sementara kerusakan kaca depan berupa retak atau pecah bisa disebabkan benda yang bertumbukan dengan kaca depan. Seperti batu atau kerikil yang terpental mengenai kaca depan mobil.
Meski ukurannya kecil, kerikil mampu membuat kaca depan retak atau pecah karena bertumbukan dengan kaca pada kecepatan relatif tinggi.
Baca Juga:Viral Wistawan Gumuk Pasir Dimintai Rp100 Ribu, Begini Kronologi Versi Pemilik Lahan
Untuk mencegahnya, saat mengemudi selalu berikan jarak aman dengan mobil di depan, terutama saat berkendara di jalan tol. Sehingga kerikil yang terpental dari depan tidak mengenai kaca depan mobil.
Ruas jalanan rusak
Selain itu, seringnya melewati rute jalan yang rusak juga dapat menimbulkan kerusakan pada kaca depan mobil. Jika kecepatan mobil terlalu cepat melewati jalan berkontur tidak rata atau berlubang bisa menghasilkan guncangan berlebih berpotensi memberi tekanan besar untuk dapat memecahkan kaca depan mobil. Kurangi kecepatan setiap kali melewati jalan tidak rata.
Defogger
Kerap menjadi perdebatan adalah fitur defogger atau penghilang embun yang dianggap menjadi salah satu penyebab kaca mobil pecah. Hal ini terjadi bila defogger terus-menerus aktif atau lupa dimatikan.
Baca Juga:Nyesek! Bayar Mahal 750Ribu, Wisudawati Ini Kena Tipu Fotografer Abal-Abal
Ketika defogger aktif, ada peningkatan suhu di sekitar area elemen pemanas sehingga embun pada kaca hilang. Tapi jika dibiarkan terus aktif dan dipadu suhu kabin yang tinggi, kaca pun bisa memuai berlebih sehingga terjadi kerusakan. Pastikan defogger dimatikan sebelum meninggalkan mobil.
Jika kaca depan mobil sudah terlanjur baret, sebaiknya dilakukan reparasi sehingga tidak mengganggu pandangan terutama ketika hujan. Tapi jika celah baret sudah terlalu dalam karena pembiaran, proses reparasi tentu lebih sulit atau malah tidak bisa direparasi.
Begitu pula dengan kaca retak, sebelum menjalar, segerakan mereparasi jika retak masih berukuran kecil. Keretakan berukuran kecil atau membentuk lingkaran, masih bisa direparasi di beberapa bengkel. Tapi jika retak sudah memanjang sebaiknya mengganti kaca.