BeritaHits.id - Baru-baru ini, Edi Darmawan membagikan video CCTV yang diklaim berisi detik-detik Jessica Wongso menuangkan racun sianida ke minuman Mirna Salihin.
Saat menujukkan video, ayah mendiang Mirna Salihin itu menjelaskan jika rekaman CCTV tersebut sengaja tak diserahkan pada saat persidangan bergulir.
"Kenapa ini enggak kita keluarkan dulu waktu sidang, kita enggak mau dia dihukum mati. Biarin dia kesiksa. Kalau bisa seumur hidup maksud saya begitu. Saya maunya begitu jangan dihukum mati," kata Edi saat menunjukkan rekaman CCTV, dikutip dari kanal YouTube Karni Ilyas, Rabu (11/10/2023).
Terkait dengan beredarnya video yang diklaim berisi momen Jessica Wongso memasukkan racun ke minuman Mirna, Otto Hasibuan buka suara.
Baca Juga:Bukan Cuma 0,2 mg Sianida, Prof Eddy Hiariej Sebut Ada 950 mg Racun di Tubuh Mirna Salihin, tapi...
Pengacara Jessica Wongso itu meminta agar masyarakat tidak mempercayai video yang disebarkan oleh Edi Darmawan.
"Saya minta rekaman yang ini oleh masyarakat Indonesia jangan dipercaya. Karena ini tidak pernah ditampilkan di persidangan," ujar Otto dikutip dari unggahan kanal YouTube tvOneNews, Rabu (11/10/2023).
Otto Hasibuan lantas mengungkit pernyataan Edi Darmawan saat persidangan kasus Mirna Salihin masih bergulir.
Pada saat itu, salah satu hakim yakni Binsar Gultom bertanya kepada ayah mendiang Mirna Salihin soal bukti lain yang kemungkinan dimiliki olehnya.
Edi Darmawan menjawab jika dirinya sudah tidak memiliki bukti lainnya.
Baca Juga:Mantan Pacar Ngaku 'Diteror' Jessica Wongso sampai Lapor Polisi, Otto Hasibuan: Itu Nagih Utang
"Saya masih ingat, kalau saya tidak keliru, Pak Binsar pada waktu persidangan bertanya kepada saksi Darma Salihin, 'Apakah Anda masih punya rekaman lain selain yang ada di sini, karena di luaran ada yang bilang Anda punya, nanti bahaya lho?'. Dia bilang, 'Tidak punya lagi'," terang Otto.
Pengacara Jessica Wongso ini lantas menyebut jika ada yang bermasalah dalam kasus yang ditanganinya pada 2016 silam.
"Sekarang muncul lagi ada rekaman seperti ini dari Darma Salihin. Ini satu proses yang betul-betul bermasalah ini," pungkasnya.