“Bahkan itu tawaran dari Pak Hasto, ‘Nantilah udah kalau misalnya Ganjar menang mungkin kamu…’ malah menarik, kalimatnya (adalah) ‘...nanti bisa jadi Wamenlu, Wakil Menteri Luar Negeri’. Itu kalimatnya Pak Hasto,” kata Budiman.
Lantas apakah tawaran ini muncul sebagai penawar supaya Budiman tidak beralih mendukung Prabowo? Sayangnya Budiman memilih menjawab dengan diplomatis.
“Ya ngobrol-ngobrol aja, pada waktu saya diajak ngopi-ngopi setelah saya dari rumah Kertanegara, kita ngobrol, klarifikasi santai,” tutur Budiman sambil menambahkan bahwa Hasto saat itu menyinggung kecilnya kemungkinan menyatukan Ganjar dan Prabowo dalam satu koalisi.
“(Lalu Hasto bilang) ‘Ya nanti kalau Pak Ganjar menang, nantilah kita perjuangkan kamu jadi di kabinet, kamu mungkin kan juga mengerti international politic, ya minimal setidaknya kamu bisa jadi Wamenlu’. Tapi sebelumnya nggak pernah berbicara tentang Wamenlu ya. (Tapi) ya itu obrolan teman biasa,” tandasnya.
Baca Juga:Kronologi Bentrokan di Muntilan yang Libatkan Laskar PDIP, Massa Lempar Batu hingga Bakar Motor
- 1
- 2