BeritaHits.id - Perkara Gibran Rakabuming Raka yang sudah resmi menjadi cawapres Prabowo Subianto diketahui menuai kontroversi. Nasibnya sebagai kader PDI Perjuangan pun ramai diperdebatkan lantaran Prabowo diusung oleh koalisi yang berbeda.
Terkait status Gibran di PDIP akhirnya dijawab oleh Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto sebagaimana dilihat di kanal YouTube KOMPASTV. Hasto sendiri awalnya menyinggung soal pentingnya melakukan politik dengan tata cara yang baik.
“PDI Perjuangan ini kan dari rakyat, di atas PDI ada rakyat, sehingga politik ini mengikuti pranata yang baik,” ucap Hasto, dikutip pada Jumat (27/10/2023).
“Kalau putih disimbolkan dengan kesucian, dengan kebenaran, dengan ketaatan pada nilai-nilai, kemudian berubah. Lalu warnanya juga berubah, semula merah kemudian secara nyata sudah berubah menjadi kuning, maka ya partai menghormati itu,” imbuhnya.
Sentilan “merah berubah menjadi kuning” ini yang kemudian ramai diperbincangkan publik, apalagi karena setelahnya Hasto menekankan berkali-kali bahwa Gibran sudah berpamitan dari partai banteng.
“Pak Rudy Solo kemarin sudah melaporkan kepada Ibu Ketua Umum karena Mas Gibran dulu diberikan KTA melalui DPC Solo dan kemudian Mas Gibran kan sudah pamit kepada Mbak Puan. Kalau pamit tahu kan artinya?” tutur Hasto.
Meski begitu, Hasto tidak menjawab dengan gamblang saat dicecar lebih jauh oleh awak media. “Kan sudah pamit, jadi sudah pamit, kalau sudah pamit itu kan sudah gamblang, sudah cetha wela-wela (sangat jelas),” tandas Hasto.
Sebelumnya Ketua DPP PDIP Puan Maharani memang membenarkan Gibran sudah berpamitan karena dibidik menjadi cawapres Prabowo Subianto. Namun Puan menyebut tidak ada pengunduran diri secara resmi oleh Gibran, termasuk pengembalian Kartu Tanda Anggota (KTA).
Hanya saja belum diketahui apakah Gibran berarti sudah resmi menjadi kader Partai Golkar. Meski begitu, isu ini menguat karena Partai Golkar menjadi salah satu partai di Koalisi Indonesia Maju yang gamblang mendeklarasikan Gibran sebagai cawapres Prabowo.
Baca Juga:FX Rudy Nangis di Hadapan Megawati Saat Bahas Gibran: Dinilai Preman Tapi Gembengan Biarin