BeritaHits.id - Fitria Almuniroh Hafidloh Dinayah (23) tengah menanti kelahiran anak pertamanya dalam beberapa bulan ke depan. Anak ini juga sedianya menjadi cucu pertama di keluarga besarnya dan sang suami, Sueb Wibisono (31).
Namun nahas, Fitria malah dihabisi dengan keji oleh ayah mertuanya, Khoiri alias Satir (52), yang sebelumnya berniat untuk memerkosa dirinya. Panik karena Fitria memberontak dan berusaha berteriak meminta bantuan, Khoiri nekat mengambil pisau dapur dan menggorok leher korban.
Ibunda Fitria, Nurul Afini (49) tentu sangat berduka atas kepergian anaknya tersebut. Tak hanya itu, Nurul juga kemudian mengingat sejumlah hal yang pernah disampaikan Fitria kepadanya sebelum pembunuhan terjadi.
Seperti misalnya Fitria yang seolah memiliki firasat sehingga berkali-kali meminta maaf kepada Nurul saat mereka bertelepon beberapa saat sebelum Khoiri beraksi.
Baca Juga:Mandikan Jenazah Putrinya, Ibu Fitria Syok Lihat Memar di Perut Hamil Sang Anak
“Dia bilang lagi, ‘Bu, sepurane sing akeh, aku mesti ngerepotin Ibu’,” kata Nurul, dikutip pada Kamis (2/11/2023).
“Jadi dia itu dalam satu bulan ini, setiap kali WA saya selalu bilang, ‘Ibu baik-baik saja? Aku minta maaf ngerepotin Ibu, saya belum bisa membahagiakan Ibu’,” lanjutnya.
Tak hanya itu, Fitria juga pernah bercerita soal masalah finansial yang dialami keluarga kecilnya dengan Sueb. Menurut Nurul, menantunya itu memang sosok yang baik tetapi masih kesulitan dalam menafkahi keluarga.
Hal ini turut membuat Nurul risau sehingga pernah menegur Sueb agar lebih rajin mencari pekerjaan. Apalagi karena dalam beberapa bulan ke depan, Sueb akan resmi menjadi seorang ayah dari bayi yang dikandung Fitria.
“Perilakunya bagus. Cuma kalau nggak kerja kan kasihan. Kasihan kalau istrinya melahirkan gitu lho. Kalau istri melahirkan dan posisi nggak punya uang, bagaimana?” ujar Nurul yang dijumpai di Surabaya, Jawa Timur.
Baca Juga:Update Kasus Pembunuhan Ibu-Anak di Subang, Penyidik Amankan Golok dari Rumah Perwira Polisi
“Anakku pernah cerita, ‘Bu, ternyata kalau nggak punya (miskin) itu seperti ini ya rasanya’. Saya bilang ke anak saya, ‘Sabar, Nduk (panggilan untuk anak perempuan)’,” lanjutnya.
