Analisis ekstensif terhadap Gunung Padang, yang berarti 'gunung pencerahan' dalam bahasa lokal. Seperti yang dijelaskan di atas, situs ini dibuat oleh manusia dalam beberapa tahap.
Penanggalan radiokarbon pertama dari situs tersebut menunjukkan bahwa konstruksi awal dimulai sekitar periode glasial terakhir, lebih dari 16.000 tahun sebelum masa sekarang dan mungkin sekitar 27.000 tahun yang lalu.
Sebagai gambaran, Gobekli Tepem yang merupakan kumpulan batu besar di Turki yang saat ini dianggap sebagai megalit tertua di dunia, berasal dari 11.000 tahun yang lalu. Itu artinya Gunung Padang lebih tua daripada itu.
Hasil penelitian di Gunung Padang ini diperoleh setelah dilakukan analisis yang cermat selama bertahun-tahun. Bagian inti dari struktur ini mungkin dibangun antara 25.000 dan 14.000 SM, namun kemudian ditinggalkan selama beberapa milenium.
Baca Juga:4 Fakta-Fakta Piramida Toba, Ditemukan Tidak Sengaja, Diklaim Mirip Gunung Padang
Menurut penelitian Danny Hilman Natawidjaja dari Badan Riset dan Inovasi Nasional Indonesia (BRIN) memimpin tim arkeolog, ahli geofisika, dan ahli geologi, konstruksi tahap kedua dimulai lagi sekitar tahun 7900 hingga 6100 SM.
Perluasan situs ini berdampak pada luas gundukan inti piramida dengan berbagai kolom batu dan tanah berkerikil, dengan beberapa pekerjaan bangunan lebih lanjut dilakukan antara tahun 6000 dan 5500 SM.
Tapi menurut penelitian, para pembangun tampaknya sengaja mengubur atau membangun beberapa bagian lama situs tersebut. Namun tak lama kemudian dibangun lagi.
Menurut laporan, pembangunan tahap terakhir piramida tiba sekitar tahun 2000 hingga 1100 SM yakni dengan menambahkan tanah lapisan atas serta teras batu yang menjadi ciri khas punden berundak. Ini adalah bagian yang paling banyak terlihat saat ini.
“Pembangun Unit 3 dan Unit 2 di Gunung Padang pasti memiliki kemampuan tukang batu yang luar biasa, yang tidak sejalan dengan budaya tradisional pemburu-pengumpul,” tulis tim peneliti.
Baca Juga:Fakta-Fakta Candi Sukuh Karanganyar, Mirip Chichen Itza di Meksiko
“Mengingat pendudukan Gunung Padang yang berlangsung lama dan terus-menerus, masuk akal untuk berspekulasi bahwa situs ini memiliki arti penting, menarik orang-orang kuno untuk berulang kali menempati dan memodifikasinya.”
Penggalian lebih lanjut diperlukan untuk memahami siapa orang-orang prasejarah ini dan mengapa mereka membangun benda-benda tersebut.
Ketika para peneliti menyelidiki bagian dalam lereng bukit menggunakan gelombang seismik, mereka menemukan bukti adanya rongga dan ruangan tersembunyi, beberapa di antaranya memiliki panjang hingga 15 meter dan langit-langit setinggi 10 meter.
Tim sekarang berharap untuk menelusuri area-area ini. Jika mereka menemukan ruangan apapun, mereka berencana menjatuhkan kamera ke dalam kegelapan untuk melihat apa yang tersembunyi di bawah.
Kontributor : Damai Lestari