BeritaHits.id - Dokter Tifa tak henti mempermasalahkan riwayat pendidikan cawapres Gibran Rakabuming Raka. Wanita bernama lengkap Tifauzia Tyassuma itu sekarang mempertanyakan kebenaran Gibran berkuliah di luar negeri.
Hal ini bermula dari Dokter Tifa yang mengunggah surat keterangan keluaran Kemendikbud tertanggal 6 Agustus 2019. Disebutkan bahwa Gibran telah menyelesaikan pendidikan setara SMK dari Insearch UTS di Australia pada tahun 2006.
“Sebenernya kuliah apa kejar paket?” sentil Dokter Tifa di akun X-nya, dikutip pada Sabtu (18/11/2023).
Tampaknya gerah tak kunjung mendapat balasan dari Gibran, Dokter TIfa lanjut menguliti hingga ke masalah gelar yang didapatkan sang Wali Kota Solo.
Baca Juga:Dokter Tifa Tuding Gibran Cuma Kejar Paket dan Lulusan Setara SMK di Australia: Piye Iki?
Pasalnya berbeda dari Wikipedia-nya yang sudah disunting beberapa waktu lalu, yakni mencantumkan gelar B.Com alias Bachelor of Commerce, kini beredar informasi bahwa Gibran mendapatkan gelar B.Sc alias Bachelor of Science.
Untuk diketahui, Gibran disebut sebagai lulusan Management Development Institute of Singapore (MDIS) pada tahun 2007 sebelum melanjutkan studi ke program Insearch di UTS Australia hingga lulus pada 2010.
Namun Dokter Tifa juga sekarang mengunggah hasil pencarian kesetaraan ijazah Gibran dengan nomor surat 2296/Belmawa/Kep/IJLN/2019. Di sana tertera bahwa Gibran mendapat gelar Bachelor of Science atau setara Sarjana dari University of Bradford dengan program studi Marketing.
“Jadi kronologinya sepertinya begini: Gibran kursis INSEARCH UTS di Australia tahun 2006 disetarakan Kemendikbud sebagai SMK,” cuit Dokter Tifa.
“Lalu dia 'kuliah' di MDIS Singapore diberi gelar B.Sc oleh Universitas Bradford Inggris,” lanjutnya. “Gimana Bran @gibran_tweet, gitu to?”
Di unggahan terpisah, Dokter Tifa bahkan sampai memeriksa layanan “memberikan ijazah” yang disediakan di MDIS. Tampak salah satu lembaga yang berafiliasi dengan MDIS adalah University of Bradford.
“Lembaga-lembaga begini memang laku di kalangan tertentu. Menawarkan gelar Bachelor ini dan itu dengan kerjasama dengan Universitas di sini dan di situ,” tuturnya.
“Jadi Peserta ‘program’nya bisa ‘lulus’ dan di ‘wisuda’ sebagai Bachelor tanpa harus sekalipun menginjakkan kaki di Universitas pemberi ‘award’ tersebut,” sambungnya menjelaskan.