Menunggu Kekasihnya Sejak 1970 di Emperan Toko, Kisah Kakek Gombloh Viral

Keduanya sudah saling berjanji untuk bertemu lagi di tempat yang sama.

Dany Garjito | Nur Afitria Cika Handayani
Rabu, 10 Februari 2021 | 07:08 WIB
Menunggu Kekasihnya Sejak 1970 di Emperan Toko, Kisah Kakek Gombloh Viral
Kisah haru kakek menunggu kekasihnya. (Facebook/Muhammad Nur Yusron)

BeritaHits.id - Sebuah kisah mengharukan seorang kakek di sudut Kota Malang beredar di jejaring media sosial. Kisah tersebut viral.

Awalnya, kisah itu dibagikan oleh salah satu anggota grup Facebook bernama Muhammad Nur Yusron.

Kisah itu menceritakan kesetiaan seorang kakek terhadap kekasihnya yang ia tunggu. Berdasarkan unggahan tersebut, kakek tersebut bernama Mr. Gombloh atau Pak Arifin.

Pria itu menunggu kekasihnya kembali. Dia rela menunggu kekasihnya sejak tahun 1970-an.

Baca Juga:Viral! Lama Tak Dihuni, Kamar Ini Jadi Sarang Tokek, Warganet: Auto Kaya!

Kisah haru kakek menunggu kekasihnya. (Facebook/Muhammad Nur Yusron)
Kisah haru kakek menunggu kekasihnya. (Facebook/Muhammad Nur Yusron)

Dirinya selalu menunggu kekasihnya kembali di sudut kawasan Tayu Tangan, Kota Malang. Menurut cerita itu, sang kakek terpisah dengan kekasihnya pada kejadian peristiwa politik di Kota Malang.

Keduanya sudah saling berjanji untuk bertemu lagi di tempat yang sama. Kemudian, sang kakek pun dengan setia menunggu kekasihnya untuk kembali. Akan tetapi, kekasih yang ia tunggu tak kunjung datang.

Dalam unggahan tersebut, terdapat beberapa lampiran foto yang menampakkan sosok kakek Arifin.

Terlihat di pinggir jalan, dirinya duduk hingga tertidur di depan sebuah toko yang sudah tidak terpakai.

Penantian kakek Arifin itu dia lakukan hingga akhir hayatnya. Kakek tersebut diketahui meninggal pada tahun 2017.

Baca Juga:Hits: Bros Citra Kirana Hampir Rp11 Juta Hingga Tinggal di Rumah Mertua

Berdasarkan unggahan tersebut, kakek Arifin ditemukan di trotoar dengan kelopak mata lebam karena terbentur sesuatu.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak