BeritaHits.id - Sosiolog Arief Munandar tertawa keras menanggapi kebijakan larangan mudik 2021, namun objek wisata tetap dibuka.
Respons Arief menanggapi kebijakan tersebut diunggah melalui kanal YouTube miliknya Bang Arief pada Sabtu (3/4/2021).
"Selama ini kebijakan pemerintah dalam menangani Covid-19 kayak ingus, keluar sedot keluar sedot, maju mundur kayak setrikaan juga lah mirip," kata Arief seperti dikutip Beritahits.id, Minggu (4/4/2021).
Mulanya Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengizinkan masyarakat melakukan mudik 2021.
Baca Juga:Mahyeldi Sebut Tak Ada Penjagaan Mudik di Perbatasan Sumbar, Ini Alasannya
Namun, tak lama kemudian Satgas Covid-19 memberikan klarifikasi hingga akhirnya keluar aturan terbaru larangan muding 2021 lengkap dengan sanksi dan denda yang diberlakukan.

Terlebih, pemerintah justru membuka seluruh objek wisata di seluruh Indonesia. Padahal, lokasi wisata bisa saja menjadi pusat penularan Covid-19.
"Kenapa gue ketawa? Gue kebayang saja tempat wisata tumplek, berapa orang sih stafnya. Seketat dan serapih apa prokes itu bisa diterapkan," ungkap Arief.
Arief menyebut kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah merupakan kebijakan kontradiktif.
Pasalnya, pemerintah melarang warga mudik namun tetap membuka tempat-tempat wisata di seluruh Indonesia.
Baca Juga:Wali Kota Singkawang Tjhai Chui Mie Larang PNS Mudik, Harus Patuh!
"Kalau orang enggak boleh mudik tapi tempat wisata dibuka, pertanyaannya yang mau ke tempat wisata itu siapa?" ujar Arief.
Menurut Arief, kekisruhan kebijakan tersebut terjadi karena kebijakan yang dikeluarkan pemerintah tidak pernah jelas.
"Tarik-tarikan antara apakah kita akan terlebih dahulu mengatasi krisis kesehatan atau mengatasi krisis ekonomi, ini tidak pernah clear ya," tuturnya.
Padahal, pemerintah telah menggelontorkan anggaran yang besar untuk penanganan Covid-19 namun tak pernah berakhir baik.
Sikap pemerintah tersebut membuat masyarakat semakin frustasi dan apatis terhadap Covid-19.
"Gue ingin mengingatkan ke pemerintah, menghadapi situasi yang kritikal seperti ini kepercayaan masyarakat menjadi sangat penting dan kepercayaan itu tak akan bisa terbangun kalau pemerintah maju mundur atau plin plan," tukasnya.