2. Hindari produk pembersih beraroma
Ingat jika kulit vagina sangat sensitif, maka jika menambahkan produk pewangi di area sensitif tersebut akan menyebabkan iritasi seperti gatal dan kemerahan.
"Justru Anda menyebabkan lebih banyak peradangan daripada perawatan dalam hal bau," jelas Ahli Obgyn University of Minnesota Medical School, Christy Boraas, MD, MPH.
3. Pakai celana dalam berbahan katun
Baca Juga:Baik Hati, Bocah Ini Keliling Jalanan Demi Beri Makan Kucing Liar
Kain katun membuat kulit lebih leluasa bernapas, dan tidak menyebabkan kulit bertambah lembab, khususnya di area vagina yang memiliki tingkat keasamaannya sendiri.
Bahan celana non katun seperti sintetis akan mengunci panas, keringat dan kotoran yang menyebabkan infeksi jamur sehingga berbau.
4. Konsumsi probiotik
Meskipun masih sedikit bukti, namun probiotik atau bakteri baik ini akan membantu meningkatkan kesehatan usus, seperti bakteri strain lactobacillus yang bisa meningkatkan kesehatan di area vagina.
5. Berkonsultasi dengan dokter
Baca Juga:Ninu Ninu Mari Diciduk! Viral Video Pria Hina Densus 88 Demi Bela Munarman
Jika berbagai langkah di atas sudah dilakukan, namun tidak kunjung ada perbaikan segeralah konsultasikan ke dokter. Nantinya dokter akan meresepkan antibiotik untuk mengurangi bakteri dan mengembalikan keseimbangan pH di area vagina.