Hoarding disorder
Mengutip laman Alodokter, hoarding disorder merupakan perilaku seseorang yang senang menimbun barang tidak terpakai karena barang tersebut dianggap akan berguna di kemusian, bersejarah, dan memiliki nilai sentimental.
Barang yang disimpan bisa berupa koran, buku, makanan, benda kenangan, pakaian, struk belanja, tas plastik, hingga barang bekas yang sudah kotor dan rusak.
Orang dengan hoarding disorder ini tidak mampu merawat barang yang 'dikoleksinya' dan cenderung disimpan sembarangan.
Baca Juga:Viral Aplikasi Pengantin, Berikut Cara Download dan Edit Videonya
Benda-benda itu juga tidak memiliki nilai atau kegunaan. Akibatnya, timbunan hanya akan memenuhi rumah, membuat ruang gerak terbatas, dan dapat berdampak buruk pada kesehatan.
Gejala dari hoarding disorder di antaranya:
- Sulit membuang barang yang sebenarnya tidak berguna.
- Merasa resah saat membuang barang, bahkan sampai marah atau tersinggung bila timbunan barang dibersihkan atau dibuang.
- Curiga jika orang lain menyentuh barang miliknya.
- Membantah atau membeli barang dan menyimpannya ketika sudah tidak dibutuhkan, meski sudah tidak ada ruang lagi
- Cenderung perfeksionis, sulit memutuskan sesuatu, kesulitan dalam bernegosiasi dan berencana, sering menghindar, serta menunda-nunda.
Namun, gangguan ini hanya dapat didiagnosis oleh tenaga profesional. Penderitanya membutuhkan bantuan psikoterapi, dukungan dan dampingan anggota keluarga.
Video lain yang mungkin terlewatkan:
Baca Juga:Masak Mi Instan Campur Kopi Hitam Viral, Disebut Makanan Terenak di Dunia