Kronologi Suami Sebar Video Penyiksaan Istri ke Grup Sekolah Anaknya, Pelaku Tertangkap

"Pelaku mengirim video penyiksaan korban dalam keadaan telanjang bulat di grup komite sekolah dan ini grup tuh isinya orang tua murid," tulis pengunggah kasus ini.

Reza Gunadha | Ruth Meliana Dwi Indriani
Minggu, 12 Desember 2021 | 19:44 WIB
Kronologi Suami Sebar Video Penyiksaan Istri ke Grup Sekolah Anaknya, Pelaku Tertangkap
Ilustrasi korban kekerasan seksual, kdrt. (Shutterstock)

BeritaHits.id - Aksi suami yang menyiksa istrinya dalam keadaan telanjang bulat telah menjadi sorotan tajam. Hal ini diketahui setelah suami menyebarkan video penyiksaan sang istri ke grup sekolah anaknya.

Kasus ini terungkap setelah dibagikan oleh akun Twitter @so***en. Suara.com telah mendapatkan izin untuk menulis kasus KDRT yang melibatkan lingkungan sekolah tersebut.

"Help RT! Halo semua, aku sender dari menfess ini. Aku bakal share kronologi dari kejadian ini. Sebelumnya aku udah minta izin ke walikelas adik aku untuk ngeshare ini," tulis akun tersebut seperti dikutip Beritahits.id, Minggu (12/12/2021)

Kronologi ini dimulai pada tanggal 22 November 2021 pukul 13.12 WIB di Bandung, Jawa Barat. Kala itu, pelaku yang bernama Budi Ariansyah Putra mengirim video penyiksaan istrinya yang berinisial DA ke grup sekolah anaknya.

Baca Juga:Menteri BUMN Erick Thohir Janjikan Beasiswa Bagi Anak Korban Bencana Gunung Semeru

"Pada tanggal 22 November 2021 pukul 13:12, pelaku mengirim video penyiksaan korban dalam keadaan telanjang bulat di grup komite sekolah dan ini grup tuh isinya orang tua murid sama guru-guru sekolah."

Pelaku menggunakan nomor korban saat membagikan video itu. Adapun grup itu terdiri dari para guru sampai orang tua murid. Tak lama setelah dibagikan, video itu langsung dihapus.

Kronologi Suami Sebar Video Penyiksaan Istri ke Grup Sekolah Anaknya. (Twitter)
Kronologi Suami Sebar Video Penyiksaan Istri ke Grup Sekolah Anaknya. (Twitter)

Namun, video itu telah dilihat oleh sejumlah anggota grup. Bahkan, beberapa langsung menanyakan memabalas video itu dengan mengirim chat kebingungan.

"Fyi, pelaku menggunakan nomer korban makanya itu kepala sekolah 'nanya kenapa buu'. Untungnya sebelum dihapus sama pelaku ini, pihak sekolah udah nyimpen backup-nya untuk jaga-jaga. Maaf aku gak bisa nge-share disini karena itu menyangkut aurat korban, gak tega."

Sebelum kejadian, wali kelas juga sudah menemukan kejanggalan dari anak pelaku. Muridnya itu kerap salah seragam setiap masuk ke sekolah.

Baca Juga:Hasil BRI Liga 1: Gol Tunggal Frets Butuan Bawa Persib Bandung Bungkam Persik Kediri

"Wali kelas sudah punya firasat buruk karena banyak banget kejadian aneh dari anaknya. Kayak tiap hari tuh si anak suka salah seragam dan ga sesuai dengan jadwalnya, harusnya pake baju olahraga malah dia pake baju batik."

"Lalu harusnya masuk jam 8 sampai jam 12, tapi si anak diantar ke sekolah jam 10 dan di jemput oleh pelaku jam 2 siang. Janggal banget kan?"

Bahkan, sang anak lelaki itu kerap bercerita ke wali kelas sambil menangis mengenai perbuatan ayahnya itu. Hal itu tentu sudah menumbuhkan kekhawatiran di kalangan guru.

"Terus si anak sering cerita ke walikelas sambil nangis tentang ayahnya ini dan si anak ga fokus gitu. Aku takut digimanain gitu sama pelaku. Oiya anaknya ada 2, yang laki-laki masih TK dan adiknya masih balita."

Usut punya usut, pelaku ternyata pernah dilaporkan ke pihak kepolisan oleh korba atas kasus KDRT. Sayang, pelaporannya itu tidak masuk ke ranah hukum dan korban hanya disuruh berdamai.

"Ternyata sebelum nyebarin video ini, pelaku sudah pernah dilaporin ke pihak berwajib sama si korban, tapi cuma disuruh damai sama perjanjian ttd gitu (hah banget kan). Walaupun udah ttd tapi masih ngulangin lagi KDRT-nya."

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak